Senin, 12 Desember 2011

Beasiswa Aceh Melukai Rasa Keadilan

SEJAK terbentuknya Komisi Beasiswa Aceh (KBA), badan atau komisi ini tidak terlepas dari sorotan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari akademisi,pelajar/mahasiswa dan bahkan instansi pemerintah itu sendiri seperti badan inspektorat.

Terbentuknya KBA merupakan satu batu loncatan menuju kegemilangan Aceh di masa yang akan datang. Karena dengan terwujudnya komisi ini dapat mempercepat proses mencerdaskan anak bangsa khususnya bangsa Aceh. Namun setelah ditelusuri dan dipelajari tentang kinerja KBA ternyata badan ini juga tidak terlepas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan melukai rasa keadilan terhadap anak bangsa Aceh dan hal dapat terbukti dari temuan inspeksi yang dilakukan dan ditemukan tim inspektorat Provinsi Aceh.

Tim inspektorat provinsi Aceh untuk kesekian kalinya melakukan inpeksi terhadap penerima beasiswa pemerintah Aceh di Malaysia. Tanggal 30 November 2011 tim ini membuat pertemuan dengan sejumlah mahasiswa Aceh di Universitas Islam Antar Bangsa (UIA) yang difasilitasi Tanoh Rencong (Acehnese) Student Association (TARSA) Kuala Lumpur. Dalam pertemuan tersebut terungkap sejumlah penerima beasiswa Aceh yang diperuntukkan bagi pelajar Aceh yang kuliah di UIA yang sangat melukai rasa keadilan.

Pihak KBA telah menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa yang statusnya tidak terdaftar di UIA Malaysia tapi namanya tercatat sebagai penerima beasiswa yang kuliah di UIA. Kedua, mahasiswa statusnya sudah drop out dari UIA namun masih juga dikirim kelanjutan beasiswanya dan ketiga, sejumlah besar penerima beasiswa adalah mereka yang status orang tuanya para pejabat teras di Provinsi Aceh seperti anak anggota DPRA, anak tim KBA bahkan anak anggota DPR-RI. Temuan ini sudah terungkap sejak tahun 2009 ketika pihak inspektorat Aceh melakukan konfirmasi kepada TARSA di kampus UIA.

Ada banyak putra putri Aceh yang punya cita-cita besar untuk meneruskan studi namun terhalang sejumlah pihak yang tidak memiliki rasa keadilan untuk mendapatkan kesempatan beasiswa dari pemerintah Aceh. Di UIA sendiri ada sejumlah mahasiswa Aceh yang sudah berulang kali mengajukan beasiswa tapi tidak diperhatikan karena mereka tidak punya ahli famili di lingkungan pemerintah Aceh sehingga tidak mendapatkan beasiswa, namun mereka memiliki prestasi akademik yang baik dengan keterbatasan keuangan.

Tanoh Rencong (Acehnese) Student

Association (TARSA) Kuala Lumpur Tgk. Mulyadi bin Zainal Abidin, President

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya