Senin, 12 Desember 2011

Bekal Hari Esok

Oleh Jarjani Usman

“Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkannya untuk hari esok” (QS. Al Hasyr: 18).

Dunia memang menyibukkan.  Dan sibuk seringkali membuat lupa.  Namun sesibuk apapun di dunia, jangan sampai melupakan sebuah pesan tentang kematian seseorang. Sebab, pada setiap peristiwa kematian, terdapat pelajaran yang amat berharga bagi siapapun yang masih diberikan kesempatan hidup.  Terserah mau memanfaatkannya atau tidak.

Bila mau merenungi kematian yang menimpa orang lain, akan terbayang sebuah perpisahan seorang anak manusia dengan dunia dan handai taulannya. Juga terbayang tentang akhir dari kesempatan menikmati kelezatan dunia.  Tak ada bekal yang paling bermanfaat untuk dibawa, kecuali kalau ada  kebaikannya yang telah diupayakan dengan ikhlas sewaktu di dunia.

Bayangan ini penting.  Ia bisa menggugah setiap hamba untuk memikirkan bekal untuk hari esok atau akhirat. Juga penting untuk membentuk keyakinan diri tentang adanya akhirat dengan ilmu yang bermanfaat.  Termasuk ilmu yang berfungsi untuk mengupayakan agar setiap kebaikan yang dilakukan memenuhi syarat-syaratnya.  Juga ilmu untuk memikirkan apa saja yang perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan atau kemusnahan amal kebaikan.  Sebab tak sedikit amal kebaikan anak cucu Adam musnah karena karena ghibah atau membicarakan (keburukan) orang lain dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.  Juga ilmu agar tidak terjerumus dalam kekafiran, karena setiap orang yang kafir setelah beriman, maka terhapuslah semua amalannya (QS. al-Maidah: 5).

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya