Senin, 12 Desember 2011

Jangan Pesimis

Oleh Jarjani Usman

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al Insyirah: 5-6).

Apa yang ditanam, (biasanya) itu yang akan dituai.  Bila menanam rasa optimis akan adanya perbaikan dalam diri dan masyarakat, insya Allah perbaikan itu terjadi bila diupayakan.  Optimis membuat hidup semakin hidup. Sebab, pikiran akan terus terdorong untuk melangkah maju, menuju tangga kesuksesan, meskipun di tengah dilanda kesulitan. Pertanda rasa optimis, manusia juga giat berdoa karena optimis Allah mengabulkan permintaanNya bila dilakukan dengan tulus.

Apalagi dalam Al-Quran disebutkan, setelah ada kesusahan, akan datang kebahagiaan. Ini sebuah janji dari Allah. Janji Allah sepatutnya difahami dan diyakini. Buktinya sudah banyak dialami orang-orang beriman sepanjang sejarah. Banyak tangga kesuksesan yang bisa didaki. Banyak saat yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan. Rahmat Allah senantiasa dihamparkan di dunia ini. Karena itu, siapapun dilarang untuk berputus asa dari rahmat Allah.

Orang bijak berkata, banyak keberhasilan usaha yang dibangun dengan rasa optimis; sebaliknya, banyak kegagalan terhadap usaha yang dibina dengan rasa pesimis. Kalau ditelusuri, Rasulullah s.a.w. adalah seorang yang sangat optimis. Di tengah masyarakat yang angkuh dan amat menentang, masih mengerak keyakinan di hati Rasulullah bahwa suatu saat akan terbuka hati manusia untuk menerima Islam.

Ternyata rasa optimis Rasul berhasil. Hari ini, lebih dari satu milyar umat manusia di berbagai pelosok dunia telah memeluk Islam sebagai agamanya dan bahkan terus bertambah dari hari ke hari. Kalau dihitung, tak pernah berhenti manusia menyebut nama Allah dan mengajak manusia kepada kebaikan. Karena itu, kita perlu selalu optimis dalam hidup ini.

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya