Oleh Muharril Al Aqshar
Di zaman yang serbasusah seperti saat ini membutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk berinvestasi. Banyak pelaku bisnis terpaksa gulung tikar lantaran usaha yang dibangun tidak mendapat respons yang positif dari konsumen. Memang dalam setiap investasi, pasti ada risiko pasar yang harus diterima oleh setiap pelaku bisnis. Namun, bukan berarti semua itu akan menyurutkan langkah kita di dalam berinvestasi.
Banyak cara berinvestasi yang aman bagi para pelaku bisnis yang tidak berani mengambil risiko. Seperti yang telah dipraktekkan oleh para leluhur kita (indatu), yaitu melakukan investasi dengan emas dan tanah. Sangat mernarik bila mencermati cara tersebut, karena selain risikonya kecil, keuntungan yang diperoleh juga sangat menjanjikan.
Investasi emas
Naik turun (fluktuasi) harga emas akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat, khususnya kalangan pemuda yang belum menikah. Betapa tidak, mahar di dalam adat perkawinan di Aceh adalah emas. Sepertinya menjadi kurang ‘afdhal’ sebuah perkawinan jika tidak mengikutsertakan emas di dalamnya sebagai jeulamee.Menjadikan emas sebagai mahar di dalam adat perkawinan oleh para leluhur kita sangat masuk akal, karena harga emas dari tahun ke tahun relatif stabil, bahkan selalu naik.
Meningkatnya harga emas dari tahun ke tahun disebabkan belum membaiknya perekonominan dunia akibat krisis global yang berkepanjangan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh dikeluarkannya fiat money yaitu uang yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah, di mana nilainya semata - mata mengacu kepada kesepakatan atau hukum, bukan atas nilai sesungguhnya, seperti yang pernah terjadi pada uang berbasis logam juga bukan atas cadangan logam mulia. Dulu, setiap uang dicetak selalu dicadangkan sejumlah emas yang disebut gold standard, namun sejak tahun 1970-an hal ini sudah tidak ada lagi. Terbitnya fiat money mendorong apa yang dikenal dengan inflasi.
Inflasi sangat berpengaruh terhadap daya beli uang (purchasing power), sehingga uang yang kita miliki akan selalu berkurang nilainya sejalan dengan berjalannya waktu. Di dalam ilmu ekonomi dan bisnis dikenal dengan istilah nilai waktu uang (time value of money). Ini merupakan nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu. Perlu menjadi catatan kita bahwa bukan nominal uang yang berkurang, akan tetapi daya belinya yang menurun. Kaitan fiat money dengan harga emas adalah bukan harga emas yang naik, akan tetapi daya beli uang terhadap emas menurun.
Faktor Inilah yang menjadikan investasi emas sebagai instrumen yang tepat di dalam mengamankan harta kekayaan ataupun berinvestasi. Selain risikonya lebih kecil, keuntungan yang didapat sangat menggairahkan. Emas merupakan barang yang mudah diuangkan. Bila sewaktu - waktu membutuhkan uang, kita tinggal menjual ataupun menggadaikannya.
Investasi tanah
Jangan heran bila orang Aceh sangat berat menjual tanah warisan keluarganya, kecuali kalau keadaan terpaksa. Ada kepercayaan sebagian masyarakat Aceh bahwa mempertahankan tanah warisan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada pesan berharga yang ditanamkan di dalam benak kita secara turun menurun, yaitu mempertahankan tanah indatu yang dimiliki.
Buah dari pesan tersebut sangat dirasakan masyarakat Aceh pascatsunami tahun 2004 yang lalu, dimana harga tanah meningkat signifikan. Kenaikan harga tersebut betul- betul dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh untuk menjual tanahnya, sehingga banyak yang menjadi orang kaya baru di Aceh. Tingginya harga tanah tersebut merupakan hal yang wajar bila dikaji secara ilmu ekonomi. Di mana, jika permintaan naik maka harga juga akan naik, ditambah lagi persediaan tanah yang tetap, sehingga sudah pasti harga tanah sangat sulit mengalami penurunan.
Adapun hal yang paling mendasar mempengaruhi harga tanah adalah kebijakan pemerintah. Dimana kebijakan tersebut bisa memberikan efek yang negatif ataupun positif terhadap harga tanah. Barang kali Inilah yang membuat tanah menjadi investasi yang paling menarik dan sangat banyak dilakoni oleh para pelaku bisnis. Selain bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga, para pemilik tanah juga mendapatkan hasil dari pengelolaan tanah tersebut.
Penjelasan di atas mengenai dua jurus berinvestasi merupakan gambaran dasar di dunia bisnis. Setidaknya ini memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca di dalam berinvestasi. Banyak cara untuk berinvestasi, akan tetapi masing - masing cara tersebut mempunyai konsekuensi dan risiko yang harus diterima oleh para pelaku bisnis tersebut.
Investasi merupakan sebuah keharusan dan patut dilakukan yang bertujuan mempertahankan kekayaan. Adapun berkaitan dengan cara - cara atau kiat-kiat berinvestasi, sangat tergantung pada diri kita masing - masing. Harus memilih cara yang tepat dan sesuai dengan keinginan, agar investasi yang dilakukan tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.
Pilihan investasi emas dan tanah merupakan alternatif bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis. Karena bisnis tersebut tidak membutuhkan kemampuan yang khusus di dalam berinvestasi. Praktek investasi emas dan tanah merupakan salah satu cara yang paling tepat sebagai alternatif menabung. Kelebihan berinvestasi tanah dan emas, karena barang tersebut mudah dipasarkan. Keduanya juga merupakan unsur penting di dalam kehidupan masyarakat Aceh..
Dalam praktek adat-istiadat, banyak upacara adat di Aceh yang menggunakan emas sebagai simbol. Contohnya di dalam adat pertunangan, pasti ada cicin emas yang diberikan kepada calon pengantin wanita. Cincin tersebut merupakan simbol untuk memberi sinyal bahwa wanita tersebut sudah ada yang punya. Selain itu, emas juga kerap dijadikan alat transaksi, misalnya jual-beli tanah.
Dengan mengetahui jurus-jurus berinvestasi yang paling aman, barangkali bisa membantu negara Indonesia khususnya daerah Aceh untuk bangkit dan keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan mengembangkan dan memberdayakan aset yang kita miliki agar memberikan nilai tambah. Ini semuanya untuk menyukseskan misi pemerintah di dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
* Penulis adalah mahasiswa pascasarjana Universitas Gajah Mada
Di zaman yang serbasusah seperti saat ini membutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk berinvestasi. Banyak pelaku bisnis terpaksa gulung tikar lantaran usaha yang dibangun tidak mendapat respons yang positif dari konsumen. Memang dalam setiap investasi, pasti ada risiko pasar yang harus diterima oleh setiap pelaku bisnis. Namun, bukan berarti semua itu akan menyurutkan langkah kita di dalam berinvestasi.
Banyak cara berinvestasi yang aman bagi para pelaku bisnis yang tidak berani mengambil risiko. Seperti yang telah dipraktekkan oleh para leluhur kita (indatu), yaitu melakukan investasi dengan emas dan tanah. Sangat mernarik bila mencermati cara tersebut, karena selain risikonya kecil, keuntungan yang diperoleh juga sangat menjanjikan.
Investasi emas
Naik turun (fluktuasi) harga emas akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat, khususnya kalangan pemuda yang belum menikah. Betapa tidak, mahar di dalam adat perkawinan di Aceh adalah emas. Sepertinya menjadi kurang ‘afdhal’ sebuah perkawinan jika tidak mengikutsertakan emas di dalamnya sebagai jeulamee.Menjadikan emas sebagai mahar di dalam adat perkawinan oleh para leluhur kita sangat masuk akal, karena harga emas dari tahun ke tahun relatif stabil, bahkan selalu naik.
Meningkatnya harga emas dari tahun ke tahun disebabkan belum membaiknya perekonominan dunia akibat krisis global yang berkepanjangan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh dikeluarkannya fiat money yaitu uang yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah, di mana nilainya semata - mata mengacu kepada kesepakatan atau hukum, bukan atas nilai sesungguhnya, seperti yang pernah terjadi pada uang berbasis logam juga bukan atas cadangan logam mulia. Dulu, setiap uang dicetak selalu dicadangkan sejumlah emas yang disebut gold standard, namun sejak tahun 1970-an hal ini sudah tidak ada lagi. Terbitnya fiat money mendorong apa yang dikenal dengan inflasi.
Inflasi sangat berpengaruh terhadap daya beli uang (purchasing power), sehingga uang yang kita miliki akan selalu berkurang nilainya sejalan dengan berjalannya waktu. Di dalam ilmu ekonomi dan bisnis dikenal dengan istilah nilai waktu uang (time value of money). Ini merupakan nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu. Perlu menjadi catatan kita bahwa bukan nominal uang yang berkurang, akan tetapi daya belinya yang menurun. Kaitan fiat money dengan harga emas adalah bukan harga emas yang naik, akan tetapi daya beli uang terhadap emas menurun.
Faktor Inilah yang menjadikan investasi emas sebagai instrumen yang tepat di dalam mengamankan harta kekayaan ataupun berinvestasi. Selain risikonya lebih kecil, keuntungan yang didapat sangat menggairahkan. Emas merupakan barang yang mudah diuangkan. Bila sewaktu - waktu membutuhkan uang, kita tinggal menjual ataupun menggadaikannya.
Investasi tanah
Jangan heran bila orang Aceh sangat berat menjual tanah warisan keluarganya, kecuali kalau keadaan terpaksa. Ada kepercayaan sebagian masyarakat Aceh bahwa mempertahankan tanah warisan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada pesan berharga yang ditanamkan di dalam benak kita secara turun menurun, yaitu mempertahankan tanah indatu yang dimiliki.
Buah dari pesan tersebut sangat dirasakan masyarakat Aceh pascatsunami tahun 2004 yang lalu, dimana harga tanah meningkat signifikan. Kenaikan harga tersebut betul- betul dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh untuk menjual tanahnya, sehingga banyak yang menjadi orang kaya baru di Aceh. Tingginya harga tanah tersebut merupakan hal yang wajar bila dikaji secara ilmu ekonomi. Di mana, jika permintaan naik maka harga juga akan naik, ditambah lagi persediaan tanah yang tetap, sehingga sudah pasti harga tanah sangat sulit mengalami penurunan.
Adapun hal yang paling mendasar mempengaruhi harga tanah adalah kebijakan pemerintah. Dimana kebijakan tersebut bisa memberikan efek yang negatif ataupun positif terhadap harga tanah. Barang kali Inilah yang membuat tanah menjadi investasi yang paling menarik dan sangat banyak dilakoni oleh para pelaku bisnis. Selain bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga, para pemilik tanah juga mendapatkan hasil dari pengelolaan tanah tersebut.
Penjelasan di atas mengenai dua jurus berinvestasi merupakan gambaran dasar di dunia bisnis. Setidaknya ini memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca di dalam berinvestasi. Banyak cara untuk berinvestasi, akan tetapi masing - masing cara tersebut mempunyai konsekuensi dan risiko yang harus diterima oleh para pelaku bisnis tersebut.
Investasi merupakan sebuah keharusan dan patut dilakukan yang bertujuan mempertahankan kekayaan. Adapun berkaitan dengan cara - cara atau kiat-kiat berinvestasi, sangat tergantung pada diri kita masing - masing. Harus memilih cara yang tepat dan sesuai dengan keinginan, agar investasi yang dilakukan tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.
Pilihan investasi emas dan tanah merupakan alternatif bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis. Karena bisnis tersebut tidak membutuhkan kemampuan yang khusus di dalam berinvestasi. Praktek investasi emas dan tanah merupakan salah satu cara yang paling tepat sebagai alternatif menabung. Kelebihan berinvestasi tanah dan emas, karena barang tersebut mudah dipasarkan. Keduanya juga merupakan unsur penting di dalam kehidupan masyarakat Aceh..
Dalam praktek adat-istiadat, banyak upacara adat di Aceh yang menggunakan emas sebagai simbol. Contohnya di dalam adat pertunangan, pasti ada cicin emas yang diberikan kepada calon pengantin wanita. Cincin tersebut merupakan simbol untuk memberi sinyal bahwa wanita tersebut sudah ada yang punya. Selain itu, emas juga kerap dijadikan alat transaksi, misalnya jual-beli tanah.
Dengan mengetahui jurus-jurus berinvestasi yang paling aman, barangkali bisa membantu negara Indonesia khususnya daerah Aceh untuk bangkit dan keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan mengembangkan dan memberdayakan aset yang kita miliki agar memberikan nilai tambah. Ini semuanya untuk menyukseskan misi pemerintah di dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
* Penulis adalah mahasiswa pascasarjana Universitas Gajah Mada
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya