Rabu, 14 Desember 2011

Jurus Berinvestasi ala Indatu

Oleh Muharril Al Aqshar

Di zaman yang serbasusah seperti saat ini  membutuhkan langkah-langkah yang  tepat untuk berinvestasi. Banyak  pelaku bisnis terpaksa gulung tikar lantaran  usaha yang dibangun tidak mendapat respons yang positif dari  konsumen. Memang dalam setiap investasi, pasti ada risiko pasar yang harus diterima oleh setiap pelaku bisnis. Namun, bukan berarti semua itu akan menyurutkan langkah kita di dalam berinvestasi.

Banyak cara berinvestasi yang aman bagi para pelaku bisnis yang tidak berani mengambil risiko. Seperti  yang telah dipraktekkan oleh para leluhur kita (indatu), yaitu melakukan  investasi dengan emas dan tanah. Sangat mernarik bila mencermati cara tersebut, karena selain risikonya kecil, keuntungan   yang diperoleh juga   sangat menjanjikan.

Investasi  emas
Naik turun (fluktuasi) harga emas akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat, khususnya kalangan  pemuda yang belum menikah. Betapa tidak,  mahar di dalam adat perkawinan di Aceh adalah emas. Sepertinya menjadi kurang ‘afdhal’  sebuah perkawinan jika tidak mengikutsertakan emas di dalamnya sebagai jeulamee.Menjadikan emas sebagai mahar di dalam adat perkawinan oleh para leluhur kita sangat masuk akal, karena harga emas dari tahun   ke tahun  relatif stabil, bahkan selalu naik.

Meningkatnya harga emas dari tahun  ke tahun disebabkan  belum membaiknya perekonominan dunia akibat krisis global yang berkepanjangan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh dikeluarkannya fiat money yaitu uang yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah, di mana nilainya semata - mata mengacu kepada kesepakatan atau hukum, bukan atas nilai sesungguhnya,  seperti yang pernah terjadi pada uang berbasis logam  juga bukan atas cadangan logam mulia. Dulu, setiap uang dicetak selalu dicadangkan sejumlah emas yang disebut   gold standard, namun sejak tahun 1970-an hal ini sudah tidak ada lagi. Terbitnya fiat money mendorong apa yang dikenal dengan inflasi.

Inflasi sangat berpengaruh terhadap daya beli  uang  (purchasing power), sehingga uang yang kita miliki akan selalu berkurang nilainya sejalan dengan berjalannya waktu. Di dalam ilmu ekonomi dan bisnis dikenal dengan istilah nilai waktu uang  (time value of money). Ini merupakan nilai uang yang  dipengaruhi oleh waktu. Perlu menjadi catatan kita bahwa  bukan nominal uang yang berkurang, akan tetapi daya belinya yang menurun. Kaitan fiat money dengan harga emas adalah bukan harga emas yang naik, akan tetapi daya beli uang terhadap emas menurun.

Faktor Inilah yang menjadikan investasi emas sebagai instrumen yang tepat di dalam mengamankan harta kekayaan ataupun berinvestasi. Selain risikonya lebih kecil, keuntungan yang didapat sangat menggairahkan. Emas merupakan barang yang mudah diuangkan. Bila sewaktu - waktu membutuhkan uang, kita tinggal menjual ataupun menggadaikannya.

Investasi tanah
Jangan heran bila orang Aceh sangat berat menjual tanah warisan keluarganya, kecuali kalau keadaan terpaksa.  Ada  kepercayaan  sebagian masyarakat Aceh bahwa  mempertahankan tanah warisan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada  pesan berharga yang ditanamkan di dalam benak kita secara turun menurun, yaitu mempertahankan tanah indatu yang dimiliki.

Buah dari pesan tersebut sangat dirasakan masyarakat Aceh pascatsunami tahun 2004 yang lalu, dimana  harga tanah meningkat   signifikan. Kenaikan harga tersebut betul- betul dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh untuk menjual tanahnya, sehingga banyak  yang menjadi orang kaya baru  di Aceh. Tingginya harga tanah tersebut merupakan hal yang wajar bila dikaji secara ilmu ekonomi. Di mana, jika permintaan naik maka harga juga akan naik, ditambah lagi persediaan  tanah yang tetap, sehingga sudah  pasti harga tanah sangat sulit mengalami penurunan.

Adapun hal yang paling mendasar mempengaruhi harga tanah adalah kebijakan pemerintah. Dimana kebijakan tersebut bisa memberikan efek yang negatif ataupun positif terhadap harga tanah. Barang kali Inilah yang membuat tanah menjadi investasi yang paling menarik dan sangat banyak dilakoni oleh para pelaku bisnis. Selain bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga, para pemilik tanah juga mendapatkan hasil dari pengelolaan tanah tersebut.

Penjelasan di atas mengenai dua jurus berinvestasi merupakan gambaran dasar di dunia bisnis. Setidaknya ini  memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca di dalam berinvestasi. Banyak cara untuk berinvestasi, akan tetapi masing - masing cara tersebut mempunyai konsekuensi dan risiko yang harus diterima oleh para pelaku bisnis tersebut.

Investasi merupakan sebuah keharusan dan patut dilakukan yang bertujuan  mempertahankan kekayaan. Adapun berkaitan dengan cara - cara atau kiat-kiat berinvestasi,  sangat tergantung pada diri kita masing - masing. Harus memilih cara yang tepat dan sesuai dengan keinginan,  agar investasi yang dilakukan tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.

Pilihan investasi emas dan tanah merupakan alternatif bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis. Karena bisnis tersebut tidak membutuhkan kemampuan yang khusus di dalam berinvestasi.  Praktek investasi emas dan tanah merupakan salah satu cara yang paling tepat sebagai alternatif  menabung.  Kelebihan berinvestasi tanah dan emas, karena barang tersebut mudah dipasarkan.  Keduanya juga merupakan unsur penting di dalam kehidupan masyarakat Aceh..

Dalam praktek adat-istiadat,  banyak  upacara adat di Aceh yang  menggunakan emas sebagai simbol. Contohnya di dalam adat pertunangan, pasti ada cicin emas yang diberikan kepada calon pengantin wanita. Cincin tersebut merupakan simbol untuk memberi sinyal bahwa wanita tersebut sudah ada yang punya. Selain itu,  emas  juga kerap dijadikan alat transaksi, misalnya jual-beli tanah.

Dengan mengetahui jurus-jurus berinvestasi yang paling aman,  barangkali bisa membantu negara Indonesia khususnya daerah Aceh untuk bangkit dan keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain itu,  hal tersebut juga bertujuan   mengembangkan dan memberdayakan aset yang kita miliki agar  memberikan nilai tambah. Ini semuanya untuk menyukseskan misi pemerintah di dalam mewujudkan masyarakat yang   maju, adil, dan makmur.

* Penulis adalah mahasiswa pascasarjana  Universitas Gajah Mada

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya