Senin, 12 Desember 2011

Kaum Ibu

Oleh: Jarjani Usman

Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi SAW menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari & Muslim).

Banyak kisah masa lampau tentang perjuangan kaum perempuan atau kaum ibu yang berperan besar bagi kebaikan anak.  Di antaranya, kisah seorang ibu yang berusaha untuk menenangkan anaknya yang sedang kelaparan di masa Kekhalifahan Umar bin Khattab r.a. dan perjuangan Siti Hajar, ibunda Nabi Ismail di dekat bukit Safa dan Marwah.

Pada kisah pertama, misalnya, karena ketiadaan bahan makanan sang ibu terus merebus batu untuk menenangkan anaknya yang sedang kelaparan. Upaya merebus batu ini menunjukkan bahwa sang ibu akan berusaha berpikir dan berbuat sesuatu meskipun bermodalkan  ketiadaan.  Untungnya dalam ketiadaan itu, pertolongan datang, tentunya dengan izin Allah.  Khalifah Umar yang sedang meronda, melihat suatu kenyataan yang begitu menyayat. Kemudian beliau pulang mengambil gandum untuk diserahkan kepada si ibu tadi untuk dimasak.

Demikian juga pada kisah kedua. Meskipun berada di daerah yang tak berpenghuni, dalam kelelahan dan kehabisan makanan, Siti Hajar masih berusaha berpikir dan mencari sesuatu untuk anaknya.  Usahanya tanpa henti, meskipun harus naik turun bukit.  Kisah ini juga berujung pada kebahagiaan dengan ditemukannya air yang terpencar, yang kemudian disebut air Zam Zam.

Banyak ibu yang berjuang yang beratnya lebih kurang seperti itu, meskipun tak tercatat dalam sejarah. Namun demikian, masing-masing kita punya sejarah tak tertulis tentang perjuangan ibu sendiri, terutama dalam membentuk keperibadian dan mengharapkan kita menjadi orang baik.  Dengan demikian, siapapun perlu menghargai perjuangan ibu dengan mewujudkan diri menjadi orang baik dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. 

Editor : hasyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya