Senin, 12 Desember 2011

Meraba Kebenaran

Oleh Jarjani Usman

“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat” (HR. Bukhari).

Terkadang di antara kita dalam meyakini kebenaran seperti orang buta melihat gajah.  Bagi yang meraba telinganya, menyimpulkan itulah gajah. Pipih bentuknya. Bagi yang meraba belalai mengatakan gajah bentuknya bulat panjang.  Sedangkan bagi yang meraba taringnya berkeyakinan, bukan gajah kalau tidak berbentuk runcing.

Yang paling sering terjadi, masing-masing bersikeras dengan pendapatnya.  Yang lebih parah lagi, dengan keyakinan itu orang lain disalahkan.  Dengan itu juga orang lain dihukum.

Padahal yang dihukum pun belum tentu bersalah dan yang bersalahpun belum tentu dihukum.  Tidak tertutup kemungkinan, yang menghukum pun belum tentu tidak bersalah.  Apalagi banyak kelemahan yang dimiliki, termasuk kelemahan dalam menghadapi godaan hawa nafsu yang mempengaruhi pemutusan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah.

Karena itu, memohon ampun kepada Allah atas segala tindakan yang kita lakukan setiap hari adalah suatu tindakan terpuji.  Lebih-lebih tak terhitung sudah berapa banyak yang teraniaya.  Bertaubat dari segala tindakan itu amat penting.  Termasuk tindakan di dalamnya adalah belajar bersama dalam meraih kebenaran, konsisten dalam melaksanakan kebenaran, dan menghargai pendapat orang lain dalam kebenaran.     

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya