Senin, 12 Desember 2011

Umat Terbaik

Oleh Jarjani Usman

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran: 110).

Disebut istimewa, banyak yang merasa cukup dengan rasa bangga, tetapi larut dalam kurungan lupa.  Dikatakan lupa karena tak mau bertanggungjawab, misalnya, meski disebut sebagai umat terbaik.

Bila jujur diakui, tak semua yang muslim beriman kepada Allah. Tak semua juga menjalankan yang makruf dan mencegah segala jenis kemungkaran. Tak sedikit yang malah menjadi pelaku berbagai jenis kemungkaran atau kerusakan, baik yang tersembunyi maupun terang-terangan.  Padahal Rasulullah SAW telah menitipkan perintah wajib, “Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim).

Bila mengikuti perintah itu, tiada hari yang tidak sibuk mencegah kemungkaran.  Apalagi kemungkaran berserak di mana-mana, tak terkecuali dalam diri kita sendiri.  Banyak hati yang larut dalam arus kebencian kepada sesama hamba Allah.  Banyak mata yang gemar mengarah pada yang diharamkan.  Banyak telinga yang cenderung senang menguping pada keburukan.  Banyak mulut yang lincah mengucapkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Bukan hanya itu, tak sedikit yang bukan hanya malas membantu perjuangan orang-orang beriman, tetapi juga memberatkan mereka.

Dari itu, sepantasnya memohon ampun kepada Allah atas segala kebebalan kita selama ini.  Apalagi akan terjadi seperti apa yang dikatakan Rasulullah, “Demi Zat yang menguasai diriku, kalian harus memerintahkan yang makruf dan mencegah yang mungkar; atau kalau tidak, maka Allah akan menimpa kalian siksa dari sisi-Nya, kemudian kalian berdoa kepada-Nya tetapi Dia tidak mengabulkannya” (HR. Tirmidzi).  Mudah-mudahan masih dibukakan pintu ampunan, sehingga masih mungkin mengantar diri dalam golongan umat terbaik.

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya