Kamis, 05 Januari 2012

Belajar Lalu Lintas ala Jerman

Oleh Syahrizal, Dosen STAIN Malikussaleh, melaporkan dari Jerman

SISTEM pengaturan lalu lintas yang baik tentu saja dapat mengurangi kecelakaan pengguna jalan. Berbeda dengan negara kita, yang hampir saban hari terjadi kecelakaan lalu lintas, di negara-negara maju, seperti Jerman, tingkat kecelakaan pengguna jalan sangat langka terjadi.

Hal ini disebabkan karena para pengguna jalan saling menjaga keselamatan antara satu sama lain, tidak saling mendahului, dan sangat patuh aturan lalu lintas. Rambu lalu lintas di Jerman berfungsi dengan baik dan sangat dipatuhi sehingga tidak seorang pun yang berani menerobos lampu merah, sebagai isyarat berhenti.

Tentu tak perlu khawatir kalau mematuhi rambu lalu lintas karena akan menciptakan keamanan bagi para pengguna jalan, baik pejalan kaki, pemakai sepeda, pengguna mobil, pengguna jasa bus, maupun tram (kereta api dalam kota). Pokoknya terlihat teratur dan tertib sekali.

Pengguna jalan di Jerman harus mengambil jalur di sebelah kanan, berbeda dengan tempat kita yang mengambil jalur sebelah kiri. Di Jerman, kalau ada yang mengambil jalur di sebelah kiri, berarti telah melanggar aturan lalu lintas dan dianggap telah berbuat kesalahan.

Sanksi yang diberikan bermacam-macam sesuai dengan tingkat kesalahan, di antaranya teguran dan peringatan yang simpatik dari sesama pengguna jalan, bukan menerima cacian. Teguran itu tentu saja memberi peringatan kepada pengguna jalan agar menggunakan jalur jalan yang benar dan berhati-hati demi menjaga keselamatan bersama.

Saya sendiri di Jerman pernah menerima teguran karena belum mengerti menggunakan jalur lalu lintas. Suatu hari saya dan anak pergi ke sungai. Saya jalan kaki sambil menemani dan mengawasi anak saya yang bersepeda. Kebetulan saya dan anak mengambil jalur jalan sebelah kiri. Sedangkan pengguna jalan lainnya saya lihat mengambil jalur jalan sebelah kanan.

Dalam perjalanan kira-kira ± 100 meter lagi mendekati areal sungai, seorang nenek dengan jalan pelan-pelan mendatangi dan menegur saya dengan bahasa Jerman. Karena saya tidak bisa berbicara bahasa Jerman, apa yang ia katakan saya pun tidak mengerti. Saya cuma bisa mengangguk-angguk sambil menjawab “yes, yes dan thanks you”.

Setelah nenek itu pergi, saya tebak saja, mungkin maksud ucapan nenek itu adalah menegur saya agar tak menggunakan jalur jalan sebelah kiri, karena bukan saja menyalahi aturan lalu lintas, tapi berbahaya bagi keselamatan saya dan anak. Akhirnya saya dan anak menyeberangi jalan dan mengambil jalur jalan sebelah kanan.

Amannya menggunakan jalan di Jerman karena di samping saling menjaga keselamatan orang lain, juga karena adanya pembagian jalan. Ada jalan khusus bagi pejalan kaki, pengguna sepeda, pemakai mobil pribadi, dan jalan khusus tram. Masing-masing pengguna jalan harus mengambil jalan sendiri yang telah ditentukan demi keamanan dan keselamatan bersama.

* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya