Selasa, 10 Januari 2012

Berkunjung ke Otsuchi Jepang

Oleh Eva Mutia Dewi,  Guru Bahasa Inggris di Kougetsu School

APA yang kami telah lakukan di Jepang adalah hal terbaik yang terjadi di dalam hidup saya. Kami, enam orang, adalah utusan dari pemerintah Aceh dan juga bantuan dari PAC (people Assosiation Consiece) di Jepang yang terdiri dari 5 anak dari sekolah SMPN dan SMAN 1 Peukan Bada. Saya adalah guru bahasa Inggis dan penasihat LCO (Lost children operation). Kami ke sana khususnya untuk berbagi cerita dan melihat langsung daerah tsunami di Sendai, Iwate, Otsuchi Jepang selama sepuluh hari dari tanggal 16-23 November 2011.

Meskipun kami di sana mempunyai jadwal yang sangat padat dan sibuk tapi allhamdulilah semua senang dan lancar. Kami sampai di Haneda Airport Tokyo, 16 November 2011, pukul 11 malam. Besok paginya kami mengunjungi kedutaan Indonesia Tokyo, di kedutaan kami bercerita tentang kedatangan kami ke kota Otsuchi.

Dari Tokyo kami melanjutkan perjalanan yang cukup panjang dengan menyewa bus selama tujuh jam menuju Iwate, Kota Otsuchi. Sampai ke Iwate kami berjumpa dengan Gubernur Iwate dan kami disambut dengan baik. Kami juga berjumpa dengan bupati Otsuchi. Selama tiga hari di Otsuchi kami didampingi oleh salah seorang pegawai kantor gubernur Iwate. Di sana kami tinggal di asrama.

Hawa dingin 5 derajat celsius tidak menahan sedikit pun semangat kami. Saya melihat daerah tsunami Otsuchi sama seperti Aceh 7 tahun lalu semua bagunannya rata dengan tanah. Kami juga mengunjungi empat sekolah dasar dan satu sekolah negri setingkat SMP. Di sekolah tersebut kami berbagi cerita. Sesi tanya jawab dan juga bernyanyi Indonesia Pusaka dalam bahasa Jepang. Kami disambut luar biasa hangat oleh guru dan murid-murid Otsuchi.

Kami juga membawa kenang-kenangan berupa spanduk yang berisi pesan-pesan dari anak korban tsunami di Aceh. Meskipun mereka juga korban tsunami, tapi mereka tetap semangat bahkan mereka menceritakan apa yang membuat mereka cepat melalui dan membangun kembali kota mereka.

Nyakti Mardalena berbagi cerita dan semangat dengan murid kelas 6 sekolah dasar di Otsuchi, ternyata semua mempunyai perasaan yang sama ingin membagi semangat untuk menuju masa depan gemilang.

Kunjungan kami Otsucbi diliput oleh tiga surat kabar lokal, satu surat kabar nasional di Jepang dan dua stasiun tv lokal Iwate Jepang. Kami juga disambut meriah pada malam harinya dalam acara pertukaran kebudayaan, sebuah pertunjukan yang luar biasa.

Saya sempat menyuguhkan nasi goreng seafood ala Indonesia kepada 50 orang penduduk Otsuchi. Selama delapan hari di Otsuchi, Jepang saya benar-benar merasa bahwa ini akhir tahun yang sangat menyenangkan dan melelahkan.  

* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya