Kura-kura Hermann ini berukuran sangat kecil, bahkan jauh lebih kecil dari mouse komputer. Binatang ini ada di Paradise Wildlife Park, Broxbourne, Inggris. Kura-kura ini berusia enam bulan dan berat maksimalnya hanya bisa mencapai 3 kg.
sumber: telegraph
Berikut ini adalah keluh kesah Ria Hardianti, seorang yang bekerja di Amerika dan terkaget-kaget ketika mudik ke Jakarta. Penemuannya soal mahalnya hidup di negeri sendiri memutuskan untuk menetap di Amerika dan hanya sesekali pulang menengok kota kelahirannya. Terdengar tidak nasionalis? Atau justru jadi bahan introspeksi? Beginilah isi tulisan Ria:
Tinggal di Jakarta
Oleh: Ria Hardianti – Amerika Serikat Saya terkadang suka takjub sendiri jika sedang mengunjungi Jakarta, Indonesia? Mengapa? Karena biaya hidup di Jakarta sangat mahal. Malah lebih mahal jika dibandingkan biaya hidup di Kansas.
Sebagai contoh, jika makan di salah satu mall terkenal di Jakarta, untuk empat orang, bisa menguras kantung sekitar Rp.400,000. Sedangkan, jika makan di salah satu mall terkenal di Kansas, biayanya tidak lebih dari Rp. 250,000.
Untuk transportasi, jika naik taxi di Jakarta dari Sudirman menuju Bintaro, argo akan menunjuk kepada harga Rp.220,000. Sedangkan jika naik taxi dari Jamaica, Queens ke China Town, argo taxi di New York akan menunjuk ke pada harga Rp.170,000. Belum lagi, harga sebuah baju merek Mango, di Jakarta bisa dihargai Rp.500,000. Sementara di JC Penney, baju mango hanya dibandrol seharga Rp.200,000.
Tingginya biaya hidup di Jakarta membuat saya tidak habis berpikir, bagaimana caranya penduduk di Jakarta bisa survive? Walaupun dengan gaji 5 juta pun, belum tentu bisa hidup mapan. Unbelievable. Darimana ya bisa bertahan hidup seperti itu?
Saya juga jadi teringat sindirian salah seorang kerabat saya, “ Kamu itu bule kere . Gayamu saja yang sudah jadi warga Negara Amerika, paspor biru, dan gaji dollar, tapi tiap pulang ke Indonesia tidak pernah bisa memanjakan keluargamu atau membantu ekonomi saudara- saudaramu.”
Saya jadi teringat pada sebuah blog milik Jimmy AK sekitar 2 tahun lalu saat membandingkan ongkos hidup di Jakarta dengan Sunnyvale, California. Inilah hasil penelitian Jimmy:
Salah satu sudut di Sunnyvale
1. Transportasi
Public transportation di Jakarta jelek sekali, busway masih sangat sedikit. Taxi sangat bagus tapi relatif lebih mahal. Macet dimana-mana, jarak 10km bisa membutuhkan waktu 1-2 jam akibatnya biaya untuk bensin yang akan naik. Kenyamanan dan keamanan masih sangat rendah. Akibatnya, orang Jakarta berusaha sebisa mungkin menggunakan mobil atau motor. Padahal biaya mobil sangat mahal, harga Honda Jazz sekitar 190jutaan. Parkir 20ribu/hari.
Public transportation di Sunnyvale juga tidak bagus, sangat sedikit dan jarang. Kebanyakan orang menggunakan mobil pribadi dan hampir tidak ada yang pakai motor. Harga mobil disana jauh lebih murah, Honda Jazz (Fit) hanya 130juta. Enaknya di Sunnyvale adalah perusahaan punya Shuttle Bus sendiri-sendiri, jadi karyawan yang tidak mau bawa mobil bisa menggunakan bis ini secara gratis. Kemacetan hampir tidak ada, jadi walaupun harga bensin hampir 2x nya harga bensin di Jakarta, total pengeluaran sehari-hari tidaklah sampai 2xnya (ingat Jakarta macet). Parkir gratis.
Jadi kalau dihitung-hitung dengan berbagai komponen seperti pengeluaran untuk bensin, cicilan mobil dll, biaya transportasi di Jakarta lebih mahal dari Sunnyvale, California.
2. Makan dan Minum
Sekilas harga makanan lebih mahal di Sunnyvale. Tapi kalau diperhatikan di kafetaria kantor Yahoo! harga makanan tidak terlalu jauh beda dengan harga makanan di Jakarta (setidaknya di kantor Yahoo! jakarta). Enaknya di sunnyvale, semua minuman gratis! kopi, teh, susu, jus, coca cola, pepsi, semuanya gratis. Bahkan ada barista yang siap membuatkan minuman ala starbucks dengan gratis. Jadi kalau kita makan sandwidth + minum latte nya starbucks di Jakarta akan lebih mahal dari di Sunnyvale dengan menu yang sama, karena lattenya gratis
Lagi-lagi ternyata Amerika tidak semahal yang selama ini aku duga.
3. Akomodasi
Harga hotel sama dengan hotel di Jakarta. Harga apartemen di sekitaran Sunnyvale 5 jutaan/bulan yang artinya sama juga dengan harga apartemen di Jakarta. Harga rumah di sekitaran Sunnyvale sangat mahal, diatas 2 milyar semua. Jadi jangan beli rumah disana, beli di Jakarta aja
Untuk akomodasi Sunnyvale relatif lebih mahal, karena harus apartemen dan nggak ada kost yang harganya 1 jutaan
4. Gaya
Boooooo, ini yang paling parah di Jakarta. Semua orang pengen tampil gaya. Biaya untuk gaya gila-gilaan. Bayangkan banyaknya orang Jakarta yang pakai Blackberry padahal coba hitung harga blackberry itu berapa persen dari gaji bulanan kebanyakan mereka? 10%, 20%, 50% atau jangan-jangan 100%?
Di Sunnyvale hampir semua orang pakai iphone, harga iphone 4 hanya 2 juta karena kontrak data plan. Dibandingkan Jakarta, harga iphone di Sunnyvale jauh lebih murah. Di Sunnyvale hampir tidak ada orang yang gaya, tidak ada mall, tidak ada tempat belanja-belanja, kalau sore hari orang-orang nongkrong di cafetaria kantor minum-minum kopi, gratis semua. Di Jakarta, kita nongkrong minum kopi harus bayar 20ribuan. Cewek-cewek tukar-tukar sepatu mulu di Jakarta. Di Sunnyvale nggak ada yang gaya, kostum semuanya sama, celana jeans bawahnya baju kaos atasnya. Cowok cewek, developer, sales, sampai ke VP semua kostumnya gitu.
Biaya untuk GAYA di Jakarta gila-gilaan di bandingkan Sunnyvale. Padahal masalah gaji, di Sunnyvale 4-5x lebih tinggi dari gaji di Jakarta.
Tragis, dengan biaya hidup Jakarta yang relatif lebih tinggi, mereka mendapat gaji 4-5x lebih besar dari kita yang di Jakarta.
Tinggal di Jakarta
Oleh: Ria Hardianti – Amerika Serikat Saya terkadang suka takjub sendiri jika sedang mengunjungi Jakarta, Indonesia? Mengapa? Karena biaya hidup di Jakarta sangat mahal. Malah lebih mahal jika dibandingkan biaya hidup di Kansas.
Sebagai contoh, jika makan di salah satu mall terkenal di Jakarta, untuk empat orang, bisa menguras kantung sekitar Rp.400,000. Sedangkan, jika makan di salah satu mall terkenal di Kansas, biayanya tidak lebih dari Rp. 250,000.
Untuk transportasi, jika naik taxi di Jakarta dari Sudirman menuju Bintaro, argo akan menunjuk kepada harga Rp.220,000. Sedangkan jika naik taxi dari Jamaica, Queens ke China Town, argo taxi di New York akan menunjuk ke pada harga Rp.170,000. Belum lagi, harga sebuah baju merek Mango, di Jakarta bisa dihargai Rp.500,000. Sementara di JC Penney, baju mango hanya dibandrol seharga Rp.200,000.
Tingginya biaya hidup di Jakarta membuat saya tidak habis berpikir, bagaimana caranya penduduk di Jakarta bisa survive? Walaupun dengan gaji 5 juta pun, belum tentu bisa hidup mapan. Unbelievable. Darimana ya bisa bertahan hidup seperti itu?
Saya juga jadi teringat sindirian salah seorang kerabat saya, “ Kamu itu bule kere . Gayamu saja yang sudah jadi warga Negara Amerika, paspor biru, dan gaji dollar, tapi tiap pulang ke Indonesia tidak pernah bisa memanjakan keluargamu atau membantu ekonomi saudara- saudaramu.”
Saya jadi teringat pada sebuah blog milik Jimmy AK sekitar 2 tahun lalu saat membandingkan ongkos hidup di Jakarta dengan Sunnyvale, California. Inilah hasil penelitian Jimmy:
Salah satu sudut di Sunnyvale
1. Transportasi
Public transportation di Jakarta jelek sekali, busway masih sangat sedikit. Taxi sangat bagus tapi relatif lebih mahal. Macet dimana-mana, jarak 10km bisa membutuhkan waktu 1-2 jam akibatnya biaya untuk bensin yang akan naik. Kenyamanan dan keamanan masih sangat rendah. Akibatnya, orang Jakarta berusaha sebisa mungkin menggunakan mobil atau motor. Padahal biaya mobil sangat mahal, harga Honda Jazz sekitar 190jutaan. Parkir 20ribu/hari.
Public transportation di Sunnyvale juga tidak bagus, sangat sedikit dan jarang. Kebanyakan orang menggunakan mobil pribadi dan hampir tidak ada yang pakai motor. Harga mobil disana jauh lebih murah, Honda Jazz (Fit) hanya 130juta. Enaknya di Sunnyvale adalah perusahaan punya Shuttle Bus sendiri-sendiri, jadi karyawan yang tidak mau bawa mobil bisa menggunakan bis ini secara gratis. Kemacetan hampir tidak ada, jadi walaupun harga bensin hampir 2x nya harga bensin di Jakarta, total pengeluaran sehari-hari tidaklah sampai 2xnya (ingat Jakarta macet). Parkir gratis.
Jadi kalau dihitung-hitung dengan berbagai komponen seperti pengeluaran untuk bensin, cicilan mobil dll, biaya transportasi di Jakarta lebih mahal dari Sunnyvale, California.
2. Makan dan Minum
Sekilas harga makanan lebih mahal di Sunnyvale. Tapi kalau diperhatikan di kafetaria kantor Yahoo! harga makanan tidak terlalu jauh beda dengan harga makanan di Jakarta (setidaknya di kantor Yahoo! jakarta). Enaknya di sunnyvale, semua minuman gratis! kopi, teh, susu, jus, coca cola, pepsi, semuanya gratis. Bahkan ada barista yang siap membuatkan minuman ala starbucks dengan gratis. Jadi kalau kita makan sandwidth + minum latte nya starbucks di Jakarta akan lebih mahal dari di Sunnyvale dengan menu yang sama, karena lattenya gratis
Lagi-lagi ternyata Amerika tidak semahal yang selama ini aku duga.
3. Akomodasi
Harga hotel sama dengan hotel di Jakarta. Harga apartemen di sekitaran Sunnyvale 5 jutaan/bulan yang artinya sama juga dengan harga apartemen di Jakarta. Harga rumah di sekitaran Sunnyvale sangat mahal, diatas 2 milyar semua. Jadi jangan beli rumah disana, beli di Jakarta aja
Untuk akomodasi Sunnyvale relatif lebih mahal, karena harus apartemen dan nggak ada kost yang harganya 1 jutaan
4. Gaya
Boooooo, ini yang paling parah di Jakarta. Semua orang pengen tampil gaya. Biaya untuk gaya gila-gilaan. Bayangkan banyaknya orang Jakarta yang pakai Blackberry padahal coba hitung harga blackberry itu berapa persen dari gaji bulanan kebanyakan mereka? 10%, 20%, 50% atau jangan-jangan 100%?
Di Sunnyvale hampir semua orang pakai iphone, harga iphone 4 hanya 2 juta karena kontrak data plan. Dibandingkan Jakarta, harga iphone di Sunnyvale jauh lebih murah. Di Sunnyvale hampir tidak ada orang yang gaya, tidak ada mall, tidak ada tempat belanja-belanja, kalau sore hari orang-orang nongkrong di cafetaria kantor minum-minum kopi, gratis semua. Di Jakarta, kita nongkrong minum kopi harus bayar 20ribuan. Cewek-cewek tukar-tukar sepatu mulu di Jakarta. Di Sunnyvale nggak ada yang gaya, kostum semuanya sama, celana jeans bawahnya baju kaos atasnya. Cowok cewek, developer, sales, sampai ke VP semua kostumnya gitu.
Biaya untuk GAYA di Jakarta gila-gilaan di bandingkan Sunnyvale. Padahal masalah gaji, di Sunnyvale 4-5x lebih tinggi dari gaji di Jakarta.
Tragis, dengan biaya hidup Jakarta yang relatif lebih tinggi, mereka mendapat gaji 4-5x lebih besar dari kita yang di Jakarta.