Selasa, 18 Desember 2012

4 Syarat Agar Desainer Bisa "Go Online"


Tuntutan seorang desainer bukan hanya mampu membaca tren dan membuat koleksi busana siap pakai yang disukai pasar. Tantangan terberatnya adalah bagaimana memasarkan produk ke masyarakat luas.

"Tak cukup hanya punya harga yang terjangkau dan model yang bagus saja, tapi strategi pemasarannya juga harus tepat, misalnya dengan pemasaran online," ungkap Catherine Hindra Sutjahyo, Managing Director Zalora Indonesia kepada Kompas Female, saat "Media Day" di Menara Bidarakara, Jakarta, Jumat (14/12/2012) lalu.

Jika strategi pemasarannya tepat, produk fashion dan aksesori bisa menjadi produk yang paling banyak diminati. Sampai sekarang ini, sudah banyak desainer yang mulai tertarik untuk memasarkan produknya secara online. "Namun jika ingin memasarkan produk secara online, ada beberapa hal yang harus jadi diperhatikan," tambahnya.

1. Desain
Tak perlu diragukan lagi bahwa busana rancangan desainer Indonesia punya desain dan style yang bagus. Namun, desainer harus teliti membaca peluang dan tren fashion yang berkembang. Mengikuti tren juga bukan berarti kehilangan identitas. "Setiap desainer memiliki ciri khasnya sendiri. Tapi ketika ingin memasarkan lebih luas, desainer juga harus bisa membaca gaya busana apa yang diinginkan masyarakat. Jangan terlalu idealis," sarannya.

Selain itu, Catherine juga menyarankan untuk lebih banyak memasarkan kreasi busana yang simpel dan siap pakai. Biasanya para online shopper lebih menyukai busana yang siap pakai dan tidak ribet.

2. Jumlah produk
Banyak desainer yang tidak ingin membuat koleksi busana dalam jumlah yang banyak, dan lebih memilih memproduksi dalam limited edition. Hal ini sebenarnya tak masalah, hanya saja saat menjual produk secara online, Anda harus membuat pakaian dalam jumlah yang cukup banyak. "Saat menjual online, banyak orang yang akan melihat produk Anda. Hal ini menyebabkan pelanggan jadi kecewa jika produk yang dijual terbatas. Paling tidak siapkan minimal lima pieces untuk satu desain," tambahnya.

3. Kontinuitas produk
Sekalipun mudah, namun penjualan produk secara online juga membutuhkan trik sendiri. Agar lebih mudah, ada beberapa desainer yang memutuskan untuk bergabung dengan penyedia layanan online shopping. Akan tetapi desainer juga harus memikirkan kemampuan untuk produksi berkelanjutan. "Ketika stok barang sudah habis, sedangkan peminatnya masih banyak, mau tak mau desainer juga harus bisa memasok produk untuk distribusi online lagi," ungkap perempuan berambut pendek ini.

Kontinuitas produk tak hanya berarti bahwa desainer harus menyediakan barang yang sama dalam jumlah banyak dan selalu siap restock, melainkan bahwa desainer juga harus mampu menghadirkan produk-produk baru dan kreatif secara berkelanjutan. "Ini berarti desainer tidak bisa membuat baju baru berdasarkan mood mereka saja," jelasnya.

4. Kecepatan produksi
Catherine mengaku bahwa kecepatan produksi menjadi salah satu kunci utama kesuksesan bisnis online. Ketika produk sudah habis terjual, kecepatan untuk mengisi kembali stok produk sangat diperlukan. "Usahakan jangan sampai pelanggan menunggu terlalu lama untuk produk baru atau produk restock," sarannya. Kecepatan produksi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pembuatan sebuah baju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya