Senin, 07 Mei 2012

[MENGEJUTKAN!] 20 Negara PENGHUTANG terbesar di DUNIA!





UPDATE BARU UTANG INDONESIA APRIL 2011



Keterangan:
GDP = Gross Domestic Product/ Produk Domestik Bruto (PDB), adalah nilai perdagangan produk & jasa suatu Negara dalam satu tahun. Dengan kata lain, GDP/PDB adalah penghasilan suatu Negara.


No.20
Spoiler for No.20:

United States (Amerika)
Hutang berbanding GDP: 95,9%

Hutang: US$ 13,67 triliun
GDP: US$ 14,25 triliun


No.19
Spoiler for No.19:

Australia
Hutang berbanding GDP: 108,8%

Hutang: US$ 891,26 milyar
GDP: US$ 819 milyar


No.18
Spoiler for No.18:
Hungaria
Hutang berbanding GDP: 124,2%

Hutang: US$ 231,33 milyar
GDP: US$ 186,3 milyar


No.17
Spoiler for No.17:
Italia
Hutang berbanding GDP: 154,6%

Hutang: US$ 2,71 triliun
GDP: US$ 1,76 triliun


No.16
Spoiler for No.16:
Yunani
Hutang berbanding GDP: 175,3%

Hutang: US$ 594,6 milyar
GDP: US$ 339,2 milyar


No.15
Spoiler for No.15:
Spanyol
Hutang berbanding GDP: 184,7%

Hutang: US$ 2,53 triliun
GDP: US$ 1,37 triliun


No. 14
Spoiler for No.14:
Jerman
Hutang berbanding GDP: 189,4%

Hutang: US$ 5,33 triliun
GDP: US$ 2,81 triliun


No.13
Spoiler for No.13:
Finlandia
Hutang berbanding GDP: 205,7%

Hutang: US$ 376,8 milyar
GDP: US$ 183,1 milyar


No.12
Spoiler for No.12:
Norwegia
Hutang berbanding GDP: 208,9%

Hutang: US$ 577,8 milyar
GDP: US$ 276,5 milyar


No.11
Spoiler for No.11:
Hong Kong
Hutang berbanding GDP: 218,8%

Hutang: US$ 659,27 milyar
GDP: US$ 301,3 milyar


No.10
Spoiler for No.10:
Portugal
Hutang berbanding GDP: 231,5%

Hutang: US$ 538,1 milyar
GDP: US$ 232,4 milyar


No.9
Spoiler for No.9:
Perancis
Hutang berbanding GDP: 247,2%

Hutang: US$ 5,22 triliun
GDP: US$ 2,11 triliun


No.8
Spoiler for No.8:
Austria
Hutang berbanding GDP: 268,9%

Hutang: US$ 869,13 milyar
GDP: US$ 323,2 milyar


No.7
Spoiler for No.7:
Swedia
Hutang berbanding GDP: 275%

Hutang: US$ 916,42 milyar
GDP: US$ 333,2 milyar


No.6
Spoiler for No.6:
Denmark
Hutang berbanding GDP: 315,2%

Hutang: US$ 627,6 milyar
GDP: US$ 199,1 milyar


No.5
Spoiler for No.5:
Belgia
Hutang berbanding GDP: 345,6%

Hutang: US$ 1,32 triliun
GDP: US$ 381,4 milyar


No.4
Spoiler for No.4:
Swiss
Hutang berbanding GDP: 390%

Hutang: US$ 1,23 triliun
GDP: US$ 316,1 milyar


No.3
Spoiler for No.3:
Belanda
Hutang berbanding GDP: 395,6%

Hutang: US$ 2,58 triliun
GDP: US$ 652 milyar


No.2
Spoiler for No.2:
Inggris
Hutang berbanding GDP: 427,6%

Hutang: US$ 9,26 triliun
GDP: US$ 2,17 triliun


No.1
Spoiler for No.1:
Irlandia
Hutang berbanding GDP: 1.352% (hampir 14 kali lipat bouw!)

Hutang: US$ 2,39 triliun
GDP: US$ 177,3 milyar




Indonesia? Dimanakah posisimu?
Spoiler for Indonesia:



Inilah faktanya:


Era Gus Dur:
• 2000: Rp 1.234 triliun (89%)
• 2001: Rp 1.273 triliun (77%)

Era Megawati:
• 2002: Rp 1.225 triliun (67%)
• 2003: Rp 1.232 triliun (61%)

Era SBY:
• 2004: Rp 1.299 triliun (57%)
• 2005: Rp 1.313 triliun (47%)
• 2006: Rp 1.302 triliun (39%)
• 2007: Rp 1.389 triliun (35%)
• 2009: Rp 1.590 triliun (28%)
• 2010: Rp 1.676 triliun (26%)
• 2011: Rp 1.697 triliun (26%)

Faktanya karena Indonesia sebagai salah satu dari HANYA 3 negara di dunia (China, India, Indonesia) dengan pertumbuhan positif saat krisis global 2008, hutang kita bisa semakin rendah & tidak perlu bertambah. Sedangkan negara2 barat yang terkena imbas paling dahsyat, harus berhutang sana-sini menghindari kebangkrutan negaranya. Siapa yang ngutangin mereka? China dan Jepang terutama.

Juga ternyata cara menghitung hutang bukan dari angka nominalnya, tapi dari prosentase hutang dengan penghasilan, kalo kata orang ekonomi “rasio hutang”. Selain berlaku untuk menghitung keuangan negara, juga sangat berguna untuk kita pribadi dalam mengelola hutang pribadi kita masing2.

Untuk standar negara, apabila rasio hutangnya dibawah 30% dibilang baik, 20% sangat baik. Untuk sebuah negara di Eropa yang ingin masuk Uni Eropa, maksimal hutang negara tersebut harus dibawah 60%. Jadi Indonesia saat ini sudah cukup baik rasio hutangnya.

Contoh:
Seorang Office Boy dengan gaji 1 juta punya hutang 10 juta, artinya 10 kali lipat dari kemampuan penghasilan dia = 1000% (10 kali gajian baru lunas artinya).

Seorang Direktur dengan gaji 1 milyar punya hutang 100 juta, artinya 1/10 kali lipat dari kemampuan penghasilan dia = 10% (1 kali gajian udah lunas, masih sisa pula).

Perumpamaannya:
Negara besar penghasilan besar, negara kecil penghasilan kecil. Hutang Indonesia pasti besar angkanya dibanding negara kecil, tapi prosentase belum tentu. Jadi jangan Office Boy mau ngutang dengan angka sama dengan hutangnya Direktur bisa mati sendiri nanti. Yang penting adalah prosentase kemampuan kita dalam membayarnya…

SERTA...pengelolaan hutang yang baik & produktif tergantung dari untuk apa penggunaan hutangnya? Karena hutang adalah leverage/daya ungkit yang baik, mudah, cepat & sangat menguntungkan apabila dikelola dengan baik.

Hutang yang baik adalah untuk hal2 produktif, bukan konsumtif. Modal usaha, modal barang, ilmu, seminar agar kita bisa bekerja lebih efektif & produktif untuk menghasilkan pendapatan yang lebih banyak lagi.

Pertanyaannya:
Bagaimanakah pengelolaan hutang pribadi Anda masing2, apakah sudah benar?

Sedikit Bahasan Tambahan, karena ada yang PM nanya TS...



PERTANYAAN:
(bro: sonisme)
bro kosmas sebagai orang awam saya mau nanya nih, data rasio hutang indonesia itu valid ya?
kok kayaknya kita ini selalu ditakut2 i dengan hutang negara kita yang gak kunjung habis padahal secara persentase berkategori baik
bagaimana dengan rasio hutang negara2 di asean khususnya malaysia dan singapura
untuk negara2 penghutang yang rasio hutangnya melebihi gdp nya apa gak malah mempercepat kebangkrutan mereka? terus untuk mengantisipasi hutang tersebut kira2 bagaimana? efeknya untuk perekonomian negara tersebut secara makro dan mikro apa?
terima kasih banyak bro kosmas


JAWABAN:
Semua data valid bro......ada sourcenya kan di bagian bawahnya...

Itu dia, yang ada berasanya saya dulu dibegoin...saya kuliah desain grafis, bukan ekonomi soalnya, jadi gak ngerti gitu2an tadinya...hehehe

Kita (rakyat) ditakut2in hutang besar, kalau diperhatikan selalu yg disebut jumlah angka, sekian triliun...bukan prosentase atau rasio...kenapa?

Rakyat ditakut2in sama para politikus dan partai2 dibelakangnya yg tentunya pengen naek pantat, caranya dengan ngejelek2in pemerintah saat ini dan partai dibelakangnya...kalau saya cendrung objektif, yg bener harus diberi tepuk tangan, yg salah harus diprotes...jadi gak membabi buta...

Sederhana, Metro TV saat ada JK, semua indah dan bagus pemerintah (kan sahabatan Surya Paloh dan JK dan se-gang di Golkar), saat JK turun dan Surya Paloh bikin Nasdem, semua mendadak jelek....hahaha, begitulah politik...

Catatan: Saya bukan simpatisan loyal partai tertentu loh, saya tidak loyal, ada yg bisa bikin lebih bagus dan bisa lebih baik ngerapiin sistem Indonesia pastinya jadi partai pilihan saya......tapi karena saat ini buat saya si SBY sudah terbukti bisa bikin ekonomi kita lebih baik dari pada presiden2 sebelumnya, jadi yah saya no complain, ada yg lebih baik hayooo...

JK potensial bisa bikin negara kita kayak Singapore, sayang elektibilitasnya untuk masyarakat bawah rendah...Pendek, ngomong gak jelas, gak ganteng...dsb nya...tapi otak ekonomi dan dagang...ampun dah...salut ama pak JK...

Nah, kembali ke utang, Malaysia 31% dr GDP, Singapore 10%, keduanya dari data tahun 2010......China 7% dari GDP

Patut dipahami bahwa dalam koridor hubungan international hutang juga dianggap sebagai silaturahmi hubungan antar negara...asal terkontrol...ekstimnya, China yang tidak perlu hutang sama sekali saat ini masih ada hutang 7% dr GDP, padahal Amerika dalam 10 tahun terakhir ini ngutangnya sama China dan CHina pemegang hutang Amerika yg terbesar...dan baru-baru ini Uni Eropa pun jadi ikutan ngandelin dan ngutang ke China karena krisis ekonomi mereka yg menjalar...jadi China saat ini adalah negara yang pegang surat hutang Amerika dan Uni Eropa terbanyak...tapi tetap ada hutangnya 7%...

Selain itu kenapa negara berhutang? Karena prinsipnya negara harus menghabiskan pendapatan yg didapatnya pada tahun lalu untuk operasional negara (termasuk bayar PNS, bikin project2 baru untuk rakyat, bikin jalan, dsb) sampai batas maksimal, kalau kurang hutang sedikit boleh untuk nambal....karena prinsipnya negara kalau surplus gak boleh ditabungin dan gak bisa ditabungin, bank mana yg mau kasih bunganya? Jadi salah satu caranya negara yg surplus beli surat utang negara lain, karena akan dapat bunga...seperti China yang rajin beli surat utang negara lain saat ini...

Antisipasi hutang: Kalo ngutang bobotnya untuk biayain operasional itu bahaya dan tidak produktif, selama hutang itu digunakan untuk hal yg produktif, maka manfaat utang akan sangat baik...mis. utang untuk bikin jalan trans jawa, hasilnya alur barang di jawa lebih cepat, produksi dan distribusi lebih cepat, harga bisa jadi lebih murah, ekspor impor lebih cepat, pajak yg dihasilkan negara lebih banyak, dan barang yg di ekspor lebih banyak...untungggg...

Efek makro dan mikro:
Makronya:
Kalo kita utang banyak ama orang, mau gak mau musti nurut ama syarat dan kondisinya mereka, gue gak habis pikir kenapa orang Indo nyalahinnya IMF, lagi2 dasar politikus...harusnya yg disalahin pemerintahan dan orang-orang yg bikin kita ngutang ke IMF, macam Fuad Bawazir yg mana dia Menkeu saat kita krismon 98...

So IMF kasih kita utang, dan kasih syarat2 yg nguntungin negara Barat, salah atau tidak? Menurut saya tidak salah dan wajar, karena kalau Indonesia kasih utang negara lain dan kasih syarat2 yg nguntungin Indonesia juga wajar bukan...

Nah, sekarang China yang jadi rajanya duit, Amerika bungkam dengan HAM China yg tadinya teriak2, juga tidak bisa lagi menjalani sistem proteksi dan kuota yg membatasi barang China yg masuk ke Amrik. Why, sesederhana gini, kalo Amrik masih batasin barang masuk China, China bisa ancam akan jual surat utang Amrik, dan karena gak ada yg sanggup atau tertarik beli, maka surat utangnya jadi kurang berharga...alhasil Amrik harus nawarin bunga lebih gede supaya ada yg tertarik beli surat utangnya...dan itu akan jadi BEBAN yg lebih gede buat Amrik dengan ngasih bunga yg lebih gede...so masalah HAM, Tibet dan kuota barang yang tadinya santer diributin Amrik ke China...hmmm...bisa disimpulkan sendiri deh...huehehehe

Mikronya: Yah barang negara yg kasih utang jadi bisa bebas masuk, akhirnya Burger Lokal harus saingan dengan McD, Kedai Kopi harus saingan dengan Starbuck...dan hal-hal semacam itu...kalo di mikronya...

Negara bangkrut dan tutup negaranya? Basically gak ada...tapi negara yg utangnya banyak dan bangkrut, akhirnya "dijajah" secara ekonomi oleh negara yg ngasihin utang terus itu banyak...

Indo salah satunya, dulu pas jaman Suharto, GusDur, Mega kita masih begitu dan terasa...saat ini pun masih cuman sudah gak terlalu, karena Amriknya lagi down, dan Indonesia justru lagi bagus dan memperbaiki sistem...kita saat ini udah berani bubarin CGI, kumpulan negara Eropa yg bikin grup untuk ngutangin Indo...ini ada pas jaman Suharto ampe jaman Mega, kita di umpanin duit ama orang Eropa dengan 1001 persyaratan yg nguntungin mereka...

So saat ini udah gak ada lagi CGI itu...

Mau lihat detail utang2 external negara2 di dunia saat ini, bro bisa liat di:
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of..._external_debt


PERTANYAAN: (Bro: TukangBandeng)
info yang di dapat emang valid dimana pertumbuhan kita meningkat..dan hutang kita menurun, tapi tahukah anda hutang kita berubah menjadi sebuah obligasi atau surat berharga dimana suatu saat harus dibayar, dan didalam neraca hal itu tidak masuk dalam kategori HUTANG tetapi kategori modal.. nah modal kan perlu dikembalikan,, jadi suatu saat kita harus balikin itu smua... kita sudah beberapa kali memperbarui masa pembayaran, dan tahukah anda bahwa SUGBK yang kita banggakan itu sudah bukan milik kita, tetapi milik publik yang sudah dijaminkan... dan masih banyak lagi yang seperti itu...

dan harus diingat bahwa pertumbuhan Ekonomi di Indonesia itu tidaklah merata, kesenjangannya sangat extrem, dan bisa diliat sendiri di Jakarta atau kota2 besar lainnya

JAWABAN:
Ini masuknya area public debt bukan bro, bukan external debt? Kalo hutang antar negara karena pakai currency yg berbeda masuknya hanya ke external debt soalnya...

Sedangkan kalo yg masuk area public debt (hutang dgn kurs yg sama), kayak kalo kita beli SUN atau surat utang negara di Bank...ini pun setau saya ada ukurannya:

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of...by_public_debt

Dan disitu tertulisnya Indo di kisaran 25-27%, menurut aturan International setau saya masih di batas bawah sih...

Kalo soal kesenjangan setuju bro, tapi itu bukan area pembahasan hutang dan pendapatan negara, tapi sistem ekonomi...

Well, kadang dilema juga bro...sistem kapitalis: yg pinter bisa kaya sekaya-kayanya, yg gak pinter bisa miskin semiskin-miskinnya, atau sistem sosialis: semua sama dan dijatah dari makanan ampe baju, dan yg mau kaya harus masuk partai dan korupsi kayak di Uni Sovyet dulu...

China aja skrg yg jadi negara terkaya di dunia buset gila kesenjangannya dari yg saya baca...lebih parah jauh dari Indonesia, bahakan sampai ada aturan anti urbanisasi...yg tinggal di desa gak bisa tinggal di kota dan gak bisa beli rumah di kota, bisa di "deportasi" balik ke kampung atau dihukum gitu bro...

Kembali lagi, saya bukan based ekonomi soalnya, jadi yah standar pengetahuannya bro, segitu2 aja...hehehehe

Sumber:
http://www.cnbc.com/id/30308959
http://ekonomi.kompasiana.com/2010/0...g-negara-lain/








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya