Minggu, 30 Oktober 2011

Bernyanyi Bisa Turunkan Tekanan Darah Pasien Sebelum Operasi


Adelia Ratnadita - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Rasa cemas dan tegang biasanya menghinggapi pasien yang akan melakukan operasi. Kegugupan tersebut memicu tekanan darahnya yang ikut meninggi. Tapi dengan bernyanyi seorang pasien sepuh mampu mengendalikan kegugupannya dan berhasil menurunkan tekanan darahnya.

Dokter melaporkan bahwa bernyanyi dapat menurunkan tekanan darah seorang wanita dengan usia 76 tahun yang mengalami hipertensi parah sebelum operasi penggantian lutut total untuk osteoartritis (OA).

Tekanan darah pasien yang semula meninggi dan tidak mampu diredakan dengan obat-obatan tiba-tiba tekanan darah pasien tersebut menurun drastis saat dia menyanyikan beberapa lagu-lagu religius.

Laporan kasus tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Arthritis Care & Research edisi bulan April 2011. Arthritis Care & Research merupakan sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Wiley Blackwell atas nama American College of Rheumatology (ACR).

Dokter mengatakan bahwa, terapi standar untuk hipertensi preoperatif melibatkan obat berbasis terapi yang meliputi diuretik, beta bloker, kalsium channel blocker, dan angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor.

Obat-obat tersebut digunakan untuk menurunkan tekanan darah hingga tingkat yang dapat diterima untuk operasi. Namun, sejumlah pasien tidak merespon pengobatan tersebut. Pada pasien yang tidak responsif terhadap terapi standar, seperti pasien pada kasus ini, intervensi alternatif hipertensi memang diperlukan.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat efektif untuk mengurangi tekanan darah dengan menenangkan atau mengalihkan perhatian pasien sebelum operasi. Hal tersebut dapat mengurangi stres dan kecemasan. Studi kasus kami memperluas pada bukti medis dengan menunjukkan bahwa bernyanyi juga memiliki efek terapi yang potensial dalam pengaturan pra operasi," jelas penulis Nina Niu, seorang peneliti dari Harvard Medical School di BostonsSeperti yang dilansir Epharmapedia, Senin (31/10/2011).

Subjek penelitian pada kasus tersebut adalah seorang wanita 76 tahun dari Republik Dominika dengan hipertensi dan memiliki riwayat 15 tahun OA lutut bilateral. Pasien diobati dengan ACE inhibitor dan calcium channel blockers untuk tekanan darah tinggi dan diklofenak, yang merupakan anti inflamasi non steroid (NSAID) untuk nyeri lutut.

Setelah masuk ke rumah sakit untuk operasi, tekanan darah pasien tersebut 160/90 mm Hg, dengan telah mengonsumsi obat nifedipin dan lisinopril. Kemudian tekanan darah wanita tersebut meningkat menjadi 240/120 mm Hg dan menetap, sehingga dokter mempertimbangkan untuk menunda operasi. Namun tim medis di rumah sakit Dominika memiliki waktu yang terbatas. Sehingga sangat penting agar tekanan darah pasien segera berkurang sehingga operasi dapat dilakukan.

Pasien tersebut bertanya kepada dokter apakah dia boleh menyanyi. Pasien tersebut mengatakan bahwa, ia sering bernyanyi untuk menenangkan diri dan untuk membantu tidur. Kemudian tim medis memperbolehkan pasien tersebut untuk bernyanyi.

Setelah menyanyi 2 lagu, saat diperiksa tekanan darahnya telah turun hingga 180/90 mm Hg. Dengan terus bernyanyi selama 20 menit, tekanan darah pasien semakin lebih rendah dan tetap bertahan selama beberapa jam setelahnya.

Seperti yang diinstruksikan oleh dokter, pasien menyanyi secara periodik selama 1 malam yang dapat terus menurunkan tekanan darahnya pada tingkat yang dapat diterima. Pagi berikutnya, tekanan darah pasien tersebut sudah cukup normal untuk dapat dilakukan operasi penggantian lutut. Operasi tersebut berhasil dan tanpa komplikasi.




(ir/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya