Senin, 21 November 2011

[HOT INFO] Mengenal e-KTP, KTP elektronik yang akan segera diluncurkan Indonesia

Quote:
Quote:

Sistem kependudukan melalui e-KTP atau Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan cara baru yang akan ditempuh oleh pemerintah untuk memberikan identitas kepada masyarakat. Nah, pada tahun 2012 mendatang sistem tersebut mulai diberlakukan.
Spoiler for specimen:


Quote:
e-KTP memang merupakan cara jitu yang dilakukan pemerintah untuk membangun database kependudukan secara nasional. Dengan menggunakan sistim biometrik yang ada di dalamnya, maka setiap pemiliki e-KTP dapat terhubung kedalam satu database nasional, sehingga setiap penduduk hanya memerlukan 1 KTP saja.

"KTP elektronik menggunakan sistem biometrik atau sidik jari, sehinga setiap warga hanya membutuhkan satu KTP saja yang dapat dihubungkan dengan database nasional,"

Pihak BBPT mengatakan bahwa pemerintah akan segera menerapkan teknologi yang siap pakai tersebut, untuk menggantikan sistem kependudukan konvensional yang sudah ada.
Spoiler for struktur olah informasi:


Spoiler for struktur olah informasi:


Quote:
Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut:

Quote:
1. Menghindari pajak
2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
3. Mengamankan korupsi
4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)
Quote:
Untuk mengatasi duplikasi tersebut sekaligus menciptakan kartu identitas multifungsi, digagaslah e-KTP yang menggunakan pengamanan berbasis biometrik.


Penggunaan sidik jari e-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut:

Spoiler for sistem kerja E-KTP:
Quote:

Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena alasan berikut:

Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain
Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores
Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar
Informasi penduduk yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layout kasar berikut:

Spoiler for bagian-bagian E-KTP:
Quote:
Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut:

Quote:
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada
Quote:

Struktur e-KTP sendiri terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya:

Quote:
1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip
2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu
3. Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai 4. spiral)
5. Printing,yaitu pencetakan kartu
6. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik
7. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman
Quote:

Isi dari e-KTP

Spoiler for specimen:
Quote:
Penyimpanan dua buah sidik jari telunjuk di dalam chip sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60 mm.

KTP elektronik sebagaimana KTP kertas memiliki masa berlaku 5 tahun. KTP selalu dibawa dan digunakan oleh penduduk dalam kondisi dan cuaca yang beragam serta berbagai aktifitas seperti pertanian, perdagangan, perjalanan dan perkantoran dengan frekuensi penggunaan yang tinggi. Keadaan ini memerlukan ketahanan fisik kartu dan komponennya dalam penggunaan yang sering dan jangka waktu yang lama.

Kartu kredit biasanya dibuat dari bahan polyvinyl chloride (PVC) karena diharapkan dapat digunakan selama tiga tahun. Tetapi masa berlaku KTP selama lima tahun memerlukan bahan yang lebih kuat yaitu polyester terephthalate (PET) yang memiliki ketahanan hingga sepuluh tahun.
Quote:
Chip dapat dipasang pada kartu dengan interface kontak atau nirkontak. Kartu elektronik dengan interface kontak telah banyak diluncurkan untuk keperluan kartu telpon, kartu kredit dan kartu kesehatan (APSCA 2007). Kartu nirkontak mulai banyak digunakan untuk kebutuhan transportasi umum karena kemudahan dan kenyamanan penggunaan dengan cukup menempelkan kartu ke perangkat pembaca tanpa memasukkan kartu ke dalam slot perangkat pembaca.

Kartu nirkontak tidak bergesekan langsung dengan perangkat pembaca yang dapat menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung chip. Kartu nirkontak juga memiliki daya tahan tinggi karena terlindungi dari kontak langsung lingkungan seperti udara, air dan cairan lainnya. Ia juga terlindung dari karat karena kelembaban udara dan air khusunya di daerah tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu, kartu e-KTP menggunakan interface nirkontak.

e-KTP di Negara Maju


Quote:
Kartu identitas elektronik telah banyak digunakan di negara-negara di Eropa antara lain Austria, Belgia, Estonia, Italia, Finlandia, Serbia, Spanyol dan Swedia, di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Maroko, dan di Asia yaitu China.

Kartu identitas elektronik Belgia merupakan kartu yang tertanam chip kontak berisi biodata, pas photo dan tanda tangan pemilik kartu dan petugas penerbit kartu. Data identitas dan pas photo (JPEG, 3 KB) ditandatangani secara digital oleh Badan Registrasi Nasional. Chip di dalam kartu juga mampu melakukan tanda tangan digital dan pembangkitan kunci kriptografi.

Uji petik kartu elektronik Belgia dilakukan sejak bulan Maret 2003 dan diluncurkan secara nasional pada bulan September tahun 2004. Kartu identitas elektronik Spanyol memuat biodata, dan gambar biometrik wajah dan sidik jari. Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah menanda tangani perjanjian pada tahun 2007 yang memungkinkan warga negaranya untuk menggunakan kartu identitas elektronik masing-masing warga negaranya untuk perjalanan antar kedua negara tersebut melalui darat, laut dan udara.

China menerapkan kartu identitas penduduk generasi kedua yang menggunakan chip nirkontak berstandar ISO 14443 yang tersimpan di dalamnya biodata dan pas photo pemilik kartu identitas. Kartu identitas elektronik ini mulai diluncurkan pada tahun 2004 bagi penduduk wajib KTP di China yang mencapai jumlah 960 juta jiwa. Kartu identitas elektronik ini dirancang mudah dan murah dalam produksi, dan mudah, teramankan dan tahan lama dalam penggunaan.

Spoiler for KTP Amerika:



Spoiler for KTP Belgia:


Spoiler for KTP Italia:



Spoiler for KTP Australia:


Spoiler for KTP Inggris:


Spoiler for KTP Canada:


Spoiler for KTP Germany:


Spoiler for KTP Arab Saudi:


Spoiler for KTP Malayshit:


wow, pemerintah kita kalah lg ama Malayshit


Spoiler for KTP Hongkong:


Spoiler for KTP Kroatia:
http://cdn-u.kaskus.us/20/mnbgrbbj.jpg


Spoiler for KTP Qatar:


Spoiler for KTP Mesir:



Spoiler for KTP Italia:


Spoiler for KTP Cina:


Spoiler for KTP Spanyol:


Spoiler for KTP Turki:


Spoiler for KTP India:

KTP sekaligus SIM


Spoiler for KTP Nigeria:

Et dah, kita ketinggalan sama Nigeria
e-KTP di Indonesia
Quote:

Pada uji petik e-KTP tahun 2009, Ditjen Adminduk yang bekerjasama dengan BPPT, ITB, LSN dan APTIKOM memberikan pelatihan dan pendampingan teknis bagi kegiatan perekaman sidik jari. Saat ini, petugas kecamatan telah dapat mengoperasikan dengan baik dan mandiri kegiatan perekaman sidik jari, pengiriman sidik jari untuk identifikasi 1:N, dan perekaman data ke dalam chip serta verifikasi sidik jari 1:1 hingga e-KTP diserahkan kepada penduduk.

Penerapan awal KTP berbasis NIK yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip atau e-KTP merupakan langkah strategis menuju tertib administrasi kependudukan yang mengamanatkan adanya identitas tunggal bagi setiap penduduk dan terbangunnya basis data kependudukan yang lengkap dan akurat.

TAMBAHAN

Quote:
Quote:
Originally Posted by bangzen View Post
Gan kalo masalah ganda mah gw yakin jebol gan..liat aja gayus..paspornya bisa dibikin ganda..padahal sistem imigrasi dalam hal pencetakan paspor tuh udah make sidik jari..

Trus, ane punya ktp nasional Jakarta yang sebelum e-ktp ini, tapi mau apa kata di kata pas ane ngerantau ke Tarakan Kaltim, KTP ane gak laku pas ane ngajuin kredit motor, dealer minta kita suruh bikin KTP lokal..ini juga harus dibenahi, buat apa punya KTP nasional tapi kalo didaerah2 kalo ngurus apa2 harus KTP daerah setempat..

Taro di page one kalo berkenan gan..
Quote:
Originally Posted by deerockin View Post
tambahan gan

di kampus ane, UIN Jakarta, hari selasa (07/06) bakal ada seminar sosialisasi e-KTP gan
kaskusers yang penasaran bisa dateng.
kayanya sih gratis dah.

mungkin TS bisa pajang di pejwan

Quote:
Originally Posted by CixxAnn View Post
nanti di PRJ juga bisa ditanyakan tentang e-KTP gan...tepatnya di Stand Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta...Insya Allah 7 juta wajib KTP di DKI Jakarta tahun ini akan di ganti KTP nya secara masal menjadi e-KTP...dan itu GRATIS

ps: ane gawe di situ soalnya...hehehe

pajang di page one dong...
Quote:
Originally Posted by v4l View Post
Wah hebat sudah pakai e-KTP...
Tapi apakah e-KTP itu benar-benar efektif menggunakan microchip?
AFAIK microchip merupakan teknologi yang lebih murah dibanding teknologi biometrik lainnya.

Kelebihan Microchip:
- Murah

Kekurangan Microchip:
- alat pembaca/reader microchip cenderung lebih cepat rusak(ane ngalamin sendiri soalnya di kampus ane dulu kalo mau masuk tempat parkir mobil/motor harus pake kartu pelajar)
- lambat --> ini dikarenakan kartu microchip harus dimasukkan terlebih dahulu ke alat pembaca/reader dimana pembaca/reader ini terkadang agak ngadat kalau si posisi chip nggak pas dengan alat pembaca/reader nya, sehingga jauh lebih cepat ngetik sendiri dibanding alat pembaca nya.


Pemikiran Ane :
Kenapa nggak sekalian menggunakan teknologi RFID(Radio Frequency Identification) aja ya?

ga perlu repot dan harganya sekarang juga udah murah nggak terlalu mahal...

Keuntungan RFID:
- Lebih praktis --> kartu cukup dilewatkan ke alat pembaca, bahkan tanpa harus menyentuh alat pembacanya, bahkan pengguna tidak harus mengeluarkan KTP dari dalam dompet karena pembaca/reader RFID bisa membacanya secara wireless/nirkabel
- tahan lama --> kantin kampus ane sekarang pake teknologi RFID dan tetep awet, krn ga perlu kuatir si microchipnya rusak.
- alat pembaca tahan lama --> ini dikarenakan si pengguna ga perlu berinteraksi secara langsung dengan alat pembaca/readernya sehingga pasti jauh lebih awet

Kekurangan:
- Harga agak sedikit lebih mahal dari microchip --> tapi dengan berbagai keuntungan yang didapat ane pikir ini "worthed" kok dibanding tiap beberapa bulan harus ganti reader microchip

BTW ini hanya komentar ane gan... CMIIW ya

Kalo berkenan minta tolong taro di PEJWAN gan...
thank you
Quote:
Originally Posted by Mr.Kebo View Post
Di tempat gw Jembrana udah pake yang ginian lumayan lama gan, di dalemnya di isiin data KTP, JKJ (jaringan kesehatan jembrana) macam askes kalo PNS gitu, kalo murid ada dikasih data deposit (untuk jajan dikantin, masih uji coba sih katanya) sama NIS.

Terus kemaren dijadikan pilot project bersama beberapa kabupaten/kota di Indonesia, ada buat sidik jarinya gan, tapi ya karena mesti verifikasi langsung ke pusat (pada saat itu, tapi katanya bisa juga di offlinekan dl) jadi pas ngambil sidik jarinya agak lama hehehehe, belum lagi kmrn gw liat kalo ada yang jarinya susah diambil karena sidik jarinya udah ada yg ilang akibat penyakit atau kecelakaan susah banget masukinnya.

Secara garis besar sih udah bagus gan, ntar scanning ktp di pelabuhan2, bandara dll jadi enak, kemungkinan ga ada ktp ganda karena buatnya terpusat (tapi namanya maling ya tetep selangkah lebih maju wkkwkwk), bisa dimasukin data macem2, spt rek pln, sim dsbg. Kapasitas chip nya katanya lebih besar dari yg dipake di Jembrana gan,jadi bisa nyimpen banyak katanya

Tapi yang agak susah kalo agan2 dengan ektp ini kalo harus ke Bank, soalnya di ktp nya tanda tangan ngga di cetak gan, tapi dimasukin ke dalam ktpnya hehhe, kmrn pas ane ikutan ngantri ada yng protes "kok bank ngga mau menerima, di bilang ngga ada tanda tangannya"
BERITA TERKAIT E-KTP


Quote:
E-KTP Indonesia Lebih Murah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Irman mengklaim ongkos pembuatan e-KTP atau KTP elektronik yang akan diterbitkan Kementerian Dalam Negeri Tahun ini lebih murah jika dibandingkan e-KTP di negara-negara lain. Menurutnya, total biaya proyek pembuatan e-KTP sebesar Rp 6,3 triliun untuk penerbitan sekitar 160-170 juta lembar KTP.

Jika dibagi dengan jumlah penduduk, maka rata-rata setiap e-KTP yang diterbitkan nanti hanya seharga Rp 35.000. "Bayangkan kalau dibandingkan dengan Malaysia harganya sampai Rp 85.000 per KTP dan Jerman Rp 450.000 dalam waktu yang sama," katanya kepada Tempo, Jumat, 13 Mei 2011.

Irman menjelaskan kapasitas cip yang ada di dalam e-KTP memang berbeda. E-KTP Malaysia dilengkapi cip berkapasitas 32 kilobita, sedangkan e-KTP Indonesia hanya berkapasitas 8 kilobita. Namun, e-KTP Indonesia sudah dilengkapi dengan teknologi interface yang bisa diterapkan untuk memperluas penggunaan e-KTP untuk aplikasi-aplikasi lain.

Lebih jauh Irman mengatakan secara teknologi kapasitas cip lebih besar memang tidak dibutuhkan. Harganya juga lebih mahal. Jika cip berkapasitas 32 kilobita yang digunakan, anggaran yang dibutuhkan bisa berlipat menjadi Rp 16 triliun. Negara lainnya yaitu Cina, justru menggunakan yang berkapasitas 4 kilobita. Ini karena KTP Cina tidak merekam sidik jari di dalamnya. Sementara, Jerman menggunakan cip berkapasitas 16 kilobita.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan penggunaan cip 4 kilobita sempat dipertimbangkan dalam rencana awal pembuatan e-KTP. "Ketika didiskusikan lagi oleh tim teknis dari 15 kementerian dan lembaga akhirnya sepakat pakai 8 kilobita," katanya. Alasannya gambar sidik jari yang direkam akan lebih tajam sehingga lebih mudah dibaca.

Sebelumnya, kementerian melakukan studi pembuatan e-KTP di Cina, India, Malaysia, Jerman, dan beberapa negara lain. Gamawan mengatakan Jerman juga baru memulai pembuatan e-KTP. Negara itu juga melakukan studi ke Indonesia dan meminta Indonesia melakukan studi serupa ke Jerman.

Menurut pertimbangan tim teknis, e-KTP di Cina dinilai cukup bagus karena menggunakan cip di lembar KTP, tetapi tanpa rekaman sidik jari. India merekam sidik jari, tapi rekaman ini tidak disimpan di dalam lembar KTP karena tidak ada cip. "Kita ini jauh lebih bagus karena menggabungkan keduanya," kata Irman. Sementara, Malaysia juga menggabungkan cip dan rekaman sidik jari, tetapi belum dilengkapi teknologi interface.

Hanya saja Jerman melaksanakan program penerbitan e-KTP untuk 70 juta penduduk selama enam tahun. Kementerian Dalam Negeri menargetkan 170 juta lembar e-KTP diterbitkan hanya dalam waktu dua tahun. Menteri mengatakan minimal jam kerja untuk melayani perekaman sidik di setiap kecamatan adalah 10 jam per hari, tujuh hari seminggu, sejak proyek perekaman dimulai.

Kementerian Dalam Negeri sudah memiliki rekaman data penduduk hasil pemutakhiran tahun lalu sehingga penduduk akan diminta untuk memverifikasi data, sebelum sidik jarinya direkam. Perekaman rata-rata mengambil waktu dua menit, tetapi dalam rencana dirancang selama empat menit.

Artinya jika dalam satu kecamatan dibekali dengan dua alat perekam sidik jari, dalam satu jam mampu merekam 30 sidik jari dan 300 per hari jika waktu kerja minimal 10 jam. Waktu perekaman direncanakan 100 hari di 2011 sehingga diperkirakan 30.000 jiwa akan terekam sidik jarinya di setiap kecamatan. Ini sesuai dengan jumlah penduduk rata-rata kecamatan, yaitu 30.000.

Menteri mengatakan sistem perekaman sidik jari dan pencatatan data di kecamatan nanti akan terhubung secara online dengan database kependudukan milik kementerian yang berada di Kalibata, Jakarta sehingga data penduduk dari pencatatan itu akan selalu diperbarui secara realtime.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya