Minggu, 27 November 2011

Pantaskah ra. Kartini menjadi pahlawan ???

Berikut kontroversi kartiniKontroversi-1.

Spoiler for 1:
Keaslian pemikiran RA Kartini dalam surat-suratnya diragukan.
Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Kita hanya disuguhi tulisan-tulisan yang bersumber dari buku yang diterbitkan oleh Abendanon semata, bukan tulisan asli kartini.

Kontroversi-2.
Spoiler for 2:
RA Kartini dianggap tidak konsiten dalam memperjuangkan pemikiran akan nasib perempuan Jawa. Dalam banyak tulisannya beliau selalu mempertanyakan tradisi Jawa (dan agama Islam) yang dianggap menghambat kemajuan perempuan seperti tak dibolehkan bersekolah, dipingit ketika mulai baligh, dinikahkan dengan laki-laki tak dikenal, menjadi korban poligami.
Kartini juga mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Namun demikian, bertolak belakang dengan pemikirannya, RA Kartini rupanya menerima untuk dinikahkan (bahkan dipoligami) dengan bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903, pada usia 24 tahun.

Kontroversi-3.
Spoiler for 3:
RA Kartini dianggap hanya berbicara untuk ruang lingkup Jawa saja,
Beliau tak pernah menyinggung suku atau bangsa lain di Indonesia/Hindia Belanda. Pemikiran-pemikirannya dituangkan dalam rangka memperjuangan nasib perempuan Jawa, bukan nasib perempuan secara keseluruhan.

Kontroversi-4.
Spoiler for 4:
Tidak jelas persinggungan RA Kartini dengan perlawanan melawan penjajahan Belanda seperti umumnya pahlawan yang kita kenal. Tak pernah terlihat dalam tulisan dan pemikirannya adanya keinginan RA Kartini untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda saat itu, apalagi membopong senjata sebagaimana Pahlawan Wanita lainnya seperti; Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Emmy Saelan atau Christina Martha Tiahahu.

Kontroversi-5.
Spoiler for 5:
RA Kartini lebih terkenal dengan pemikiran-pemikiran nya, sedang Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, dan Cut Meutia tidak hanya berfikit tetapi langkah gerak mereka lebih progressif.mereka tak hanya giat berpikir, tetapi melakukan perlawan terhadap penjajah

Kontroversi-6.
Spoiler for 6:
Penetapan tanggal kelahiran RA Kartini 21 April sebagai hari besar terkesan terlalu melebih-lebihkan sosok beliau, sementara masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah.


ini adalah salah satu komentar terbaik, saya rasa ROHANA Kudus berhak untuk menjadi Pahlawan wanita Indonesia
Spoiler for Rohana Kudus:
Quote:
Originally Posted by talangers View Post
pernahkah agan mendengar ROHANA KUDUS? kalau kriteria yang agan sebutkan diatas membuat Kartini menjadi pahlawan emansipasi wanita, maka hal tersebut sangatlah aneh menimbang apa yang telah dilakukan Rohana Kudus.., Rohana Kudus merupakan pendiri koran pertama wanita, memperjuangkan hak wanita demi mendapat pendidikan formal, dengan mendirikan sebuah sekolah yang bisa dimasuki wanita.., CMIIW

nah, ane sampai sekarang belum mengerti apa tindakan nyata Ra Kartini untuk wanita umumnya?

info lebih mendalam soal Rohana Kudus agan dapat baca di sini
http://archive.kaskus.us/thread/3917413 (credit to agan 16sekawan)


bagaimana agan dan sist
PANTASKAH RA. KARTINI MENJADI PAHLAWAN ?

SUMBER

3 komentar:

  1. perlu ditinjau kembali sebutan pahlawan emansipasi wanita buat kartini

    BalasHapus
  2. Saya rasa memang perlu ditinjau kepahlawanan yg diberikan ke kartini, karena dari tindakan nyata jauh lebih pantas rohana kudus...tp sejarah emang berpihak pada pihak berkuasa

    BalasHapus
  3. Saya rasa memang perlu ditinjau kepahlawanan yg diberikan ke kartini, karena dari tindakan nyata jauh lebih pantas rohana kudus...tp sejarah emang berpihak pada pihak berkuasa

    BalasHapus

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya