Selasa, 24 Juli 2012

motor-motor balapan didunia - 2


Amstrong (Inggris), Digawangi Pembuat Komponen Mobil


Biang kerok kelahiran motor ini adalah pembuat komponen mobil berlabel Giant Amstrong di awal 80-an.  Kebanyakan mesinnya disuplai dari Rotax Austria.

Varian beken terdahulunya adalah CF250 bergenre road race yang diperkenalkan pada 1983. Motor ini lumayan canggih. Nial Mackenzie dan Donnie Mc. Leod adalah dua racer Amstrong yang cukup dikenal karena mendominasi British Racing saat itu.

Oh ya, Amstrong juga sukses bikin mesin silinder tunggal, 4 langkah untuk keperluan militer. Sejarah mencatat, blue print motor ini dijual ke pihak Harley-Davidson. (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@an | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok. Motor Plus


XP-4 (Amerika), Motor Tercepat di Tahun 1923

Adalah Bill Henderson, seorang  biker cerdas yang merancang motor ini. Setelah menjual  pabriknya bermerek Henderson pada Schwinn Cycle Company tahun 1917, ia memproduksi motor gede yang cukup diapresiasi motoris seluruh dunia.

Bill berkonsentrasi pada motor yang terbilang rumit. Berbasis motor 4 silinder, karyanya dinobatkan sebagai motor tercepat di tahun 1923.

Oh ya nama motor itu XP-4 yang diset Bill untuk memecahkan rekor kecepatan. Ia berhasil karena saat dites mampu menembus di kisaran 209 km/jam. (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok. Motor Plus
Tags : XP-4 Amerika,

Honda RC160 (Jepang), 4 Silinder Pertama


Varian ini boleh dibilang motor paling bersejarah yang dimiliki Honda. Pasalnya, dia inilah motor 4 silinder pertama mereka.

Nggak cuma itu, spek mesinnya juga tergolong digdaya. Coba tilik! Kapasitas tepat 249cc, tenaga lumayan gede, 35 dk di gasingan dahsyat 14.000 rpm. Lewat berat yang 124 kg, motor arahan Daijiro Honda ini mampu terbang  200 km/jam lebih 1 poin.

Saat keluar dari pabriknya 1959, nih motor dipersiapkan buat menggasak sirkuit di seantero Jepang. Awalnya mesin menganut silinder tegak kem tunggal.   (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motorplus

Kreidler Renn Florett (Jerman), Ringan dan Aerodinamis


Ringan, cepat dan aerodinamis adalah kesan paling melekat di motor balap  kelas capung ini. Bagian depan, fairing zaman dulu yang menutupi mesin jadi eksotisme tersendiri.

Sedang tengah ke belakang, jok rata ala café racer dan pipa tubular kecil dan ringan menjadikan motor ini  cocok dipakai balap.

Kapasitas tepat hanya 49cc dengan power 14 dk dalam 15.000 rpm. Ia mampu ngacir sampai 171 km/jam. Dengan spek begitu, jelas cocok jadi motor balap, walau berbobot ringan, 59 kg.  (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

Bimota Tesi Id (Italia), Top-Speed 266 km/jam


Mereka ini perusahaan kecil tapi selalu pengin ter-wah saat meluncurkan motor. Ciri khasnya lagi, mereka selalu melakoni produk terbatas dengan bahan dan kecanggihan nomor wahid. Makanya, harga produk Bimota kebanyakan di atas produk lain.

Yuk simak salah satu buatannya, Tesi 1D. Kapasitas 904cc, daya kuda 118 dk dalam gasingan 9.000 rpm. Berat motor 188 kg dan top-speed 266 km/jam.

Saat muncul sebagai prototipe di Milan 1982, pengunjung melongo melihat kecanggihannya. Dua tahun setelah itu, baru nongol beneran di pasaran.  (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

FB Mondial (Italia), Merajalela Lewat Balap


Fratelli Boselli Mondial memang pebisnis gape. Untuk memasarkan motornya, ia nggak perlu putar otak untuk cari strategi. “Cukup terjunkan motor ke kancah balap,” jelasnya.

Makanya, FB Mondial ini langsung turun ke arena persis begitu kelar diproduksi.  Busyet... Penampilannya ruarrr biaza! Di kelas 125cc GP, doi merajalela mulai taon 1949, 1950,1951  dan 1957.

Hebatnya, Mondial tetap pede pakai sistem lama, OHV untuk motor 2 nada ini. Kapasitas tepat 173cc, kekuatan 10 dk dalam gasingan 6.700 rpm.  (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus
Tags : FB Mondial,

BMW Kompressor (Jerman), Beraura Balap


Sejak taon 1935, pabrikasi ini doyan banget produksi motor kompetisi racing. Mulai trial, road race sampai hill climb. Ingat aksinya Erns Henne yang pakai BMW Twin 750cc? Ia ini memonopoli kompetisi motor dunia sejak 1929.

Nah, kedigdayaan BMW menginspirasikan lahirnya varian ini. Tepatnya 1935, mereka me-launch desain baru, 494cc, 4 silinder dengan kekuatan 68 dk dalam kitiran maksimum 8.000 rpm.

Nih motor termasuk ringkas dan canggih di soal mesin. Malah buat dongkrak akselerasi, dipasang supercharger  pabrikasi lain yakni Gilera.  (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

BMW Kompresor (Jerman), Tahun 1935 Sudah Pakai Supercharger


Pabrikan Jerman ini sudah jadi ikon dunia motor. Mulai motor cruiser, sport sampai hillclimber pun dijabanin. Inget khan aksinya Erns Henne yang pakai BMW Twin 750 cc? Ia memonopoli kompetisi motor dunia sejak 1929.

Nah, kedigdayaan BMW menginspirasikan lahirnya varian ini. Tepatnya 1935, mereka me-launch desain baru, 494 cc, 4 silinder dengan kekuatan 68 dk dalam kitiran maksimum 8.000 rpm.

Nih motor termasuk ringkas dan canggih di soal performa mesin. Malah buat dongkrak akselerasinya dipasang supercharger.   (motorplus-online.com)
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motorplus

Cafe Race Sadel Menyatu Mesin


Sadel menyatu boks mesin adem berkat bahan karbon
Jangan anggap remeh kalau cuma melihat gambar. Sebab, aslinya nih motor kenceng and gaya abis, Bro! Kuda besi ini terinspirasi café racer bikinan pabrik Lea Francis pada 1914. Bedanya, sang designer, John Bridge, mengubahnya bergaya road race.

Sepintas klasik, tapi elegan. Meski klasik, Bridge bilang motornya kencang. Karena mesin mengadopsi konfigurasi V-twin dengan bahan bakar hidrogen. Biar tenaga ngacir terus, batere Li-ion diadopsi sebagai penyambung tenaga.

Yang menarik, sadel joki menyatu dengan boks mesin. Biar bokong si rider enggak kepanasan, sadel dibuat dari bahan karbon. Juga posisi sadel dibuat jauh dari setang mempertegas gaya café racer.

Sepasang suspensi keren, terpasang di depan bercorak lembaran sebagai pemanis. Sekaligus tajam memapas angin. Membuat wheelbase jadi panjang, mengimbanginya dipasang roda gambot di depan dan belakang.

Enggak cuma ngebut, motor ramah lingkungan ini dibangun dengan kelir ijo. Kayak lihat pohon. Gak kebayang ini motor bisa ramah tapi galak. Setuju Bridge?!     (motorplus-online.com)
Penulis : Singgih | Teks Editor : Nurfil | Foto : Tuvie.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya