Selasa, 24 Juli 2012

motor-motor lawas yang pernah ada-5


Royal Enfield (India), Dari Inggris Ke India


Kehebatan Royal Enfield Inggris, sangat dikagumi bekas negeri jajahannya, yaitu India. Sampai sekarang motor ini cukup sakses di pasaran India dan dunia.

Yang nongol di gambar berangka tahun 1950 kapasitas mesin 346cc kekuatan 18 dk pada 5.625 rpm. Berat totalnya 163 kg kecepatan  maksimum 113 km/jam, 4 percepatan karburator Mikuni Jepang.

Ini yang lucu. Kalau dulu Enfield diimpor dari Inggris ke India, sekarang malah terbalik! Dari India malah diekspor ke Inggris untuk memanjakan pengendara di sana.

Selamat buat India!   (www.motorplus-online.com) 
Penulis : Isf@n | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok.Motor Plus

Ardie 3 PS (Jerman), Konsisten Mesin 300 cc

 
Arno Dietrich itu biker kreatif di zamannya. Awal taon 1919 ia sudah pede bikin motor sendiri buat diproduksi publik. Gebrakan awalnya, motor ber-cc kecil 2 nada kapasitas 305cc dan 348cc pas.

Sampai tahun 1923, motor-motor buatan Arno terbilang ber-cc terkecil. Pabrikasi Jerman ini menganut silinder tegak single berpendingin udara. Uniknya posisi inlet dan outletnya di depan silinder.  Otomatis, letak karbu-nya juga di depan, Bro.

 Contoh Ardie 3 PS ini. Motor berwujud klasik ini dipatok kapasitas 305cc, kekuatan 3 dk dalam kitiran maksimal 2.000 rpm.  (motorplus-online.com)

H-D Duo-Glide (Amerika), Priyayinya Bikers

 
Kalau ada Harleymania punya duo-glide, bisa dipastiin ia mendapat tempat khusus di pergaulan bikers. Ibaratnya dia ini seorang priyayi, wong terhormat pokoke spesial, Bro!

Montor Amerika ini bisa dibilang dresser terbaik di awal 1960. Seluruh perlengkapan turing lengkap. Jok lebar, windshield dan ergonomi nyaman. Girboksnya menganut 3 gigi maju dan satu mundur.

Kapasitas tepat 1.213cc ,55 daya kuda pada kitiran maksimal 7.200 rpm, kecepatan ngacir sampai 161 km/jam kalau kondisinya fit.   (motorplus-online.com)

Honda CX650 (Jepang)

 
Lihat modelnya, penggemar pelem jagoan Jepang di era 80-an mesti teringat. Bodi depan ditutup fairing dan windshield lebar. Klasiknya bentuknya masih menyiku dan kaku banget.

Biar begitu nih motor tergolong canggih di zamannya. Kapasitas mesin 673cc kekuatan  sungguh dahsyat, 100 dk dalam 8.000 rpm. Berat 235 kg dan top-speed yahud, 221 km/jam. 

Mengusung mesin 2 silinder V-twin menyamping lengkap dengan turbocharger untuk menunjang performa motor. (motorplus-online.com)

Diamant (Jerman)

Sayang banget, miris lihat sejarahnya, gregetan! Bukan apa-apa, pabrikasi Jerman ini bisa dibilang pionir pembuat motor di negerinya. Bayangin sebelum abad 20, mereka sudah bikin motor dan berhenti produksi taon 1908 dan beralih bikin mobil.

Syukur, pada 1926 mereka mikir lagi. Tahun itu mereka nyoba lagi bikin motor dengan desainer Franz Gnadig. Mesin dipakai jarahannya Kuhne o.h.v silinder tunggal, tiga percepatan, girboks Sturmey Archer sasis tubular.

Motor ini punya kapasitas 343cc, 17 daya kuda dengan berat 130 kg.   (motorplus-online.com)

Ducati Darmah (Italia), Perpaduan Taste Jepang-Jerman

 
Agak unik pabrikasi Italia ini mendesain Ducati Darmah. Kata mereka ini untuk biker yang sudah punya motor Jepang dan Jerman.

Makanya, seluruh instrumen di motor dipakai asli buatan Jepang, sedangkan sistem kelistrikan menggamit buatan Jerman merek Bosch.

Oh ya.., kapasitas tepatnya 864cc, kekuatan 53 daya kuda dalam kitiran maksimal 6.250 rpm. Berat bersih 225 kg dan bisa ngacir sampai 187 km/jam.

Mesin khasnya Ducati silinder kembar 90 derajat. Ia menganut sistem Desmodromic 900 SS. (motorplus-online.com)

Dresch (Perancis), Pakai Sasis Kotak!

Coba simak motor Perancis tahun 1930 ini. Semua sasisnya menganut aliran kotak. Ini justru menambah kesan kuno plus kokoh. Karekternya jadi dingin dan nggak banyak cingcong.

Konstruksi menganut hardtail murni alias rigid. Rake termasuk tegak untuk menjinakkan traffic jam di Paris saat itu. Jok menganut single sitter dan boncenger terpisah macam sepeda kumbang.

Pertama di 0di Paris 1930, motor ini memiliki kapasitas tepat 495cc, kekuatan 18 dk dan berat bersih 141 kg. Saat kondisi mesin masih gres ia bisa ngacir sampai kecepatan 121 km/jam.(motorplus-online.com)

MZ RT 125 1949 (Jerman), Diproduksi di Pabrik DKW

Sebelum PD II, pabrik Das Kleine Wunder alias DKW di Zschopau. Kota ini dulu wilayah Jerman Timur.  Saat Jerman jadi Timur dan Barat, DKW memindahkan pabriknya ke wilayah Barat.

Sejarah mencatat, pabrik yang ditinggalkan DKW nggak vakum. Mereka tetap memproduksi motor sip seperti  MZ RT125 1949. MZ itu singkatan dari Motorrad Zshopau yang sudah produksi sejak1938.

Mesin kapasitas 123 cc, kekuatan 5 dk dalam kitiran 4.800 rpm. Berat bersih  85 kg kecepatan maksimum 75 km/jam.   (motorplus-online.com)

Ural 650 Rusia, Seangkatan Sukhoi

Boleh lah sesekali sentimentil! Menulis Ural 650 milik Keris ‘Bangor’ Ferdiansyach ini jadi ingat, Bobby Arstand yang sudah lama tidak jumpa. Bro Bobby di tahun ‘90-an sempat wara-wiri dengan MOTOR Plus naik Ural klasik 750cc 1951. Wah kalau dia baca, moga bisa berjumpa lagi!

Kita simak motor Keris yang deputy wakil presiden Black Hawk Batavia (BHB). Ural miliknya masuk lansiran baru. Diproduksi 2004 di negeri asalnya.

”Saya dapatnya bertepatan dengan program bilateral antara RI dan Rusia saat Presiden Megawati masih menjabat,” buka Keris. Omnya yang dinas di TNI AU diserahi tanggung jawab merawat Ural ini dan akhirnya jatuh ke tangan Keris.

Waktu ketemu, Keris lagi asyik jalan-jalan sama yayangnya keliling kota Jakarta. ”Handling sangat enak dan mudah seperti motor Jepang. Apalagi sespan seperti ini, nyaman,” nilai Keris. Minusnya, motor ini dirancang untuk negara yang memiliki suhu dingin.”Kalau terjebak macet, mesin cepat panas,” jelasnya.

Dia termasuk beruntung memiliki Ural seharga sekitar Rp 40-50 jutaan ini. Khusus untuk Indonesia, jadi simbol persahabatan dua Negara, Indonesia-Russia.
“Waktu Presiden masih dijabat ibu Megawati, Russia memasok Sukhoui dan Ural ini untuk operasional TNI AU kita,” jelas Keris dari rumahnya di komplek Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur.

Di tangan Keris Ural ini masih dibiarkan tampil seperti aslinya.”Saya nggak utak-atik mengingat memang sudah sangat klasik dan enak dipakai. Tambahan cuma pada sirine dan klakson tua untuk membuka jalan jika solo ride atau turing bareng klub,” jelasnya lagi.

Kalau dirunut makin ke belakang, Ural memang punya kisah dalam sejarah Perang Dunia II. Waktu itu Joseph Stalin Games bersama invasi Nazi Jerman ngacak-ngacak tanah Beruang Merah sampai kota kebanggan, Stalingrad pakai panser, tank dan motor. (motorplus-online.com)

DATA SPESIFIKASI
Ban : Russian 3,75x19
Diameter x stroke: 76mm x 68mm
Kapasitas mesin : 649cc 4-tak
Transmisi: 4 percepatan
Power: 37 dk /5.200 rpm

DKW Luxus (Jerman), Mesinnya Mirip Speed Boad

Itu memang julukan DKW alias si kecil ajaib ini. Bahasa aslinya blutblase alias red saddle tank karena memang aslinya selalu bertangki merah darah.

Motor yang tampak di gambar berangka 1931 dilengkapi kipas pendingin mesin konstruksi mesin 2-tak, 2 percepatan. Dapur pacu 198cc dan 208cc, tenaga 4,5 dk di 3.500 rpm.

Beratnya tergolong ringan, 85 kg dan top-speed bisa 70 km/jam. Tergolong sakses karena kali pertama menerapkan baja press untuk sasis.

Rangka rigid. Bentuk mesin mirip speed boad karena dilengkapi kipas besar di kanan mesin.(motorplus-online.com)

BSA Star Twin (Inggris), Saingan Berat Triumph Speed Twin

Di majalah BIKERS ada tulisan modif BSA Star Twin custom. Sasisnya diobrak abrik, rigid tulen khas para bajingan. Nah, brother penasaran tampang Star Twin asli. Tuh, lihat gambar, sip kan?

Masih mirip rigid, pabrikasi  Birmigham Inggris ini menerapkan konstruksi plunger. Kata sejarah, motor ini sengaja dibuat untuk menyaingi kompetitor sejati mereka Triumph Speed Twin.

Dibuat dalam kapasitas 495cc, tenaga terdongkrak  29 dk dalam kitiran maksimum 6.000 rpm. Berat totalnya 170 kg dan mampu ngacir sampai 138 km/jam.  (motorplus-online.com)



1 komentar:

  1. Aku baca and salam long time no see
    Miss you brother
    ( Bobby Arstand )
    Augustus 2020

    BalasHapus

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya