MAKNA menyeronokan di sini bukanlah sesuatu hal yang negatif melainkan menyenangkan (bahasa Malaysia). Kata-kata inilah yang keluar dari mulut para pengujung terutamanya anak-anak di anjungan kami di lobby Petrosains menara kembar (KLCC) Kuala Lumpur.
Atas arahan Prof. Dr. Lilia Halim dan Prof. Dr. T. Subahan, sebagai pengasuh mata kuliah sistem dan amalan pendidikan sains di Fakulti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia, mewajibkan kepada mahasiswa master yang mengambil mata kuliah ini untuk membuat model atau aktivitas sains berdasarkan kurikulum sekolah rendah di Malaysia. Saya selaku mahasiswa doktoral dibawah bimbingan mereka berperan untuk memastikan model yang dibuat oleh rakan-rakan sesuai dengan konsep sains.
Model atau aktivitas sains yang berhasil kami rancang terdiri dari pada 5 topik yaitu: Peranan tumbuhan hijau terhadap kesan rumah hijau, Carbon box, the Magic Fridge, Ais oh aisku, dan Ocean acidification. Kesemua jenis merujuk kepada tema “Bumi Hijau” yang sekarang lagi menjadi isu hangat yang diperbincangkan di seluruh Dunia. Selanjutnya hasil rancangan mestilah dipamerkan pada orang ramai dan sasarannya adalah anak-anak usia sekolah. Di Malaysia orang biasanya selalu ramai di KLCC dan untuk anak-anak usia sekolah jika ke KLCC biasanya akan pergi ke Petrosains yang letaknya di lantai 4 bangunan Suria KLCC. Oleh sebab itu kami memohon kepada pihak Petrosains agar memberikan ruang untuk memamerkan dan mendemontrasikan model-model aktivitas sains yang telah kami buat. Pameran ini kami lakukan selama satu minggu penuh, dari pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore.
Model aktivitas sains yang kami rancang semuanya merupakan fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita tetapi kadangkala kita sering tidak menyadarinya ataupun tidak mau berpikir lebih jauh kenapa fenomena ini boleh terjadi. Saya ambil contoh pada model aktivitas “Ocean Acidification” atau pengasaman lautan. Model ini menjelaskan bagaimana senyawa CO2 yang kita hasilkan melalui asap kendaraan dan industri jika bercampur dengan H2O (air hujan) akan bereaksi menjadi H2CO3 dan mengalir ke laut.
Karena H2CO3 bersifat asam maka lautpun menjadi asam, banyak makhluk hidup di laut tidak dapat hidup dengan tingkat keasaman ini. Sebenarnya keasaman ini bisa dinetralisir oleh alam sendiri yaitu dengan perubahan yang terjadi pada kulit kerang menjadi kapur. Kapur kerang ini dapat mengembalikan lagi PH air laut seperti semula. Tetapi banyak di antara kita yang tidak tau pentingnya kerang bagi laut sehingga setiap hari kita ambil dan kita makan. Agar fenomena pengasaman lautan ini dapat diamati oleh pengunjung, kami mengantikan CO2 dengan dry ice, laut dengan aquarium, dan kulit kerang dengan kapur.
Di Malaysia libur panjang tahunan sekolah jatuh pada bulan Desember, sehingga tempat kami sampai hari keempat banyak dikunjungi anak usia sekolah yang sedang berlibur dengan keluarganya. Sewaktu mereka memperhatikan dan mencoba model aktivitas sains, kami memberikan pertanyaan dan jika bisa menjawab akan mendapatkan cendira mata. Kami juga bertanya kepada mereka bagaimana pendapat adik-adik mengenai ilmu sains? “Semasa kami tengok macam abang buat ni, kami rasa sains itu macam seroonok aje, tapi kenape kalau di sekolah cek gu ajar macam susah sangat nak faham, banyak formula dan buat pening kepale”, inilah salah satu jawaban anak-anak yang kami tanyakan mengenai bagaimana pendapat mereka mengenai ilmu sains.
Terpikir oleh saya apakah anak-anak di Aceh juga menganggap sains itu susah dan tidak menyenangkan? Kalau memang sains dianggap seperti itu berarti ada yang salah dengan cara penyampaian guru di sekolah, sebab hampir semua anak-anak yang kami tanyakan setelah mereka dijelaskan dengan konsep-konsep sains melalui model aktivitas sains kami, semuanya menyatakan sangat mudah paham dan rasanya menyenangkan belajar sains.
Ilmu sains atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh semua anak di Malaysia mulai dari sekolah rendah.
Atas arahan Prof. Dr. Lilia Halim dan Prof. Dr. T. Subahan, sebagai pengasuh mata kuliah sistem dan amalan pendidikan sains di Fakulti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia, mewajibkan kepada mahasiswa master yang mengambil mata kuliah ini untuk membuat model atau aktivitas sains berdasarkan kurikulum sekolah rendah di Malaysia. Saya selaku mahasiswa doktoral dibawah bimbingan mereka berperan untuk memastikan model yang dibuat oleh rakan-rakan sesuai dengan konsep sains.
Model atau aktivitas sains yang berhasil kami rancang terdiri dari pada 5 topik yaitu: Peranan tumbuhan hijau terhadap kesan rumah hijau, Carbon box, the Magic Fridge, Ais oh aisku, dan Ocean acidification. Kesemua jenis merujuk kepada tema “Bumi Hijau” yang sekarang lagi menjadi isu hangat yang diperbincangkan di seluruh Dunia. Selanjutnya hasil rancangan mestilah dipamerkan pada orang ramai dan sasarannya adalah anak-anak usia sekolah. Di Malaysia orang biasanya selalu ramai di KLCC dan untuk anak-anak usia sekolah jika ke KLCC biasanya akan pergi ke Petrosains yang letaknya di lantai 4 bangunan Suria KLCC. Oleh sebab itu kami memohon kepada pihak Petrosains agar memberikan ruang untuk memamerkan dan mendemontrasikan model-model aktivitas sains yang telah kami buat. Pameran ini kami lakukan selama satu minggu penuh, dari pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore.
Model aktivitas sains yang kami rancang semuanya merupakan fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita tetapi kadangkala kita sering tidak menyadarinya ataupun tidak mau berpikir lebih jauh kenapa fenomena ini boleh terjadi. Saya ambil contoh pada model aktivitas “Ocean Acidification” atau pengasaman lautan. Model ini menjelaskan bagaimana senyawa CO2 yang kita hasilkan melalui asap kendaraan dan industri jika bercampur dengan H2O (air hujan) akan bereaksi menjadi H2CO3 dan mengalir ke laut.
Karena H2CO3 bersifat asam maka lautpun menjadi asam, banyak makhluk hidup di laut tidak dapat hidup dengan tingkat keasaman ini. Sebenarnya keasaman ini bisa dinetralisir oleh alam sendiri yaitu dengan perubahan yang terjadi pada kulit kerang menjadi kapur. Kapur kerang ini dapat mengembalikan lagi PH air laut seperti semula. Tetapi banyak di antara kita yang tidak tau pentingnya kerang bagi laut sehingga setiap hari kita ambil dan kita makan. Agar fenomena pengasaman lautan ini dapat diamati oleh pengunjung, kami mengantikan CO2 dengan dry ice, laut dengan aquarium, dan kulit kerang dengan kapur.
Di Malaysia libur panjang tahunan sekolah jatuh pada bulan Desember, sehingga tempat kami sampai hari keempat banyak dikunjungi anak usia sekolah yang sedang berlibur dengan keluarganya. Sewaktu mereka memperhatikan dan mencoba model aktivitas sains, kami memberikan pertanyaan dan jika bisa menjawab akan mendapatkan cendira mata. Kami juga bertanya kepada mereka bagaimana pendapat adik-adik mengenai ilmu sains? “Semasa kami tengok macam abang buat ni, kami rasa sains itu macam seroonok aje, tapi kenape kalau di sekolah cek gu ajar macam susah sangat nak faham, banyak formula dan buat pening kepale”, inilah salah satu jawaban anak-anak yang kami tanyakan mengenai bagaimana pendapat mereka mengenai ilmu sains.
Terpikir oleh saya apakah anak-anak di Aceh juga menganggap sains itu susah dan tidak menyenangkan? Kalau memang sains dianggap seperti itu berarti ada yang salah dengan cara penyampaian guru di sekolah, sebab hampir semua anak-anak yang kami tanyakan setelah mereka dijelaskan dengan konsep-konsep sains melalui model aktivitas sains kami, semuanya menyatakan sangat mudah paham dan rasanya menyenangkan belajar sains.
Ilmu sains atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh semua anak di Malaysia mulai dari sekolah rendah.
Editor : hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya