Senin, 26 Desember 2011

Bandrek ala Jerman

OLEH YUSNI ZAHARA, Ibu Rumah Tangga, Melaporkan dari Frankfurt, Jerman

BANDREK, hampir semua orang sudah familiar dengan minuman yang satu ini. Minuman hangat ini sangat nikmat diminum ketika cuaca dingin. Selain berfungsi menghangatkan tubuh bandrek juga punya khasiat kesehatan.

Di jerman terdapat pula minuman yang khas untuk menghangatkan tubuh ketika musim dingin yang dikenal dengan Gluehwein. Sesuai dengan namanya, minuman ini mengandung alkohol atau wein hasil fermentasi anggur. Komposisinya tidak hanya wein, tetapi beberapa macam rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan perasan jeruk lemon bercampur menjadi satu ramuan yang sangat digandrungi oleh masyarakat Jerman. Nah, kali ini kami berkesempatan mencicipi Kinderpunsch pada pasar natal Frankfurt (Frankfurter Weinachmarkt).

Sebagai muslim kita masih bisa menikmati minuman khas Jerman tersebut di saat Natal. Minuman yang disajikan hangat sangat nikmat di musim dingin. Masih ada pilihan minuman yang dikenal dengan kinderpunsch, minuman satu ini hampir serupa dengan gluhwein akan tetapi karena diperuntukkan kepada anak-anak, kinderpunsch tidak menambahkan wein dalam racikannya. Menariknya, ketika membeli minuman jenis ini, para pengunjung boleh memilih membayar minumannya saja dengan membayar kurang lebih 2 euro atau sekalian membawa pulang gelas yang kita pakai untuk minum dengan menambah uang sekitar 2,50 euro lagi. Setelah memesan kita akan diberikan semacam pita, yang fungsinya sebagai voucher jika seusai minum kita tidak ingin membeli atau membawa pulang gelas yang dipakai untuk meminum kinderpunsch tadi.

Model membeli demikian juga dikenal dengan sistem pfand. Sistem yang memang sudah tidak asing lagi di Jerman, khususnya jika kita membeli minuman seperti air mineral, jus ataupun cola. Setiap botol yang bertanda dan bertuliskan pfand bisa dikembalikan di tempat kita membeli, dengan tujuan didaur ulang, dan kita mendapatkan sejumlah uang, biasanya 20-25 sen euro per botol. Tidak heran jika masyarakat di sini, khususnya pelajar suka mengumpulkan dan memulung botol bekas.

Jika di Aceh kita dengan mudah menemukan minuman bandrek di sore dan malam hari, berbeda halnya di Jerman. Minuman gluhwein dan kinderpunsch hanya dijajakan ketika pasar Natal. Warung-warung kecil yang menjajakan minuman bandrek ala Jerman layaknya pasar rakyat saat lebaran (kalau di tempat kita) yang hanya ada sekitar satu bulan sekali sampai 22 Desember tiap tahunnya.

Namun demikian, tentunya bandrek ala Jerman masih kurang ‘menggigit’ bila dibandingkan dengan bandrek di nanggroe, karena memang selain bahan bakunya berbeda, kinderpunsch hanya bisa dinikmati ketika musim dingin-jelang Natal. Apalagi jika teringat bandrek ‘Bang Sen’ di Simpang Surabaya, Banda Aceh. Alamak.

* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke: redaksi@serambinews.com

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya