Senin, 26 Desember 2011

Cara Rakyat Qatar Mencintai Pemimpinnya

PUKUL 12.30 siang tanggal 18 Desember lalu, pesawat Qatar Airways mendarat di Doha dengan mulus. Saya ke Doha, ibu kota Qatar, ikut acara 8Th International Conference on Islamic Economic & Finance yang berlangsung 19-21 Desember 2011.

Saya hadir bersama dua dosen dari University Sains Malaysia (USM), yakni Prof Syukri dan Dr Zakaria, untuk menyampaikan dua makalah dalam konferensi tersebut. Kami mulai terkejut melihat suasana yang begitu meriah di depan bandara dan kebisingan mobil-mobil yang lalu lalang di depan bandara.

Setelah bertanya kepada panitia yang menjemput di Bandara Doha, barulah kami tahu bahwa 18 Desember adalah hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Qatar. Kemeriahan ini semakin sempurna seiring dengan perhelatan besar Arab Games 2011 di Doha seperti Asian Games yang baru saja dilaksanakan di Indonesia.

Kebanyakan penduduk Qatar beragama Islam. Selain dominan etnis Arab, di Qatar juga terdapat banyak ekspatriat yang bekerja dalam industri minyak. Kebanyakan ekspatriat berasal dari Asia Selatan, yaitu wilayah India, Pakistan, Maladewa, dan Indonesia. Termasuk beberapa orang asal Aceh, eks karyawan PT Arun dan Mobil Oil Indonesia.

Kebanyakan muslim di Qatar mengikuti aliran Islam Sunni, sedangkan yang mengikuti Syiah hanya 3%. Adapun penganut Kristen kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa yang bekerja di Qatar.

Meski berada di kawasan Arab, hukum di Qatar cenderung lebih bebas alias liberal. Di bawah kepemimpinan Amir Qatar, Hamad bin Khalifa Al-Thani, Qatar mengalami modernisasi dan liberalisasi. Qatar menjadi tuan rumah perhelatan besar World Cup 2022, saat ini pembangunan berjalan di seluruh Qatar untuk menyukseskan acara tersebut.

Pada beberapa tahun ini, Pemerintah Qatar menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan. Telah dibangun megah sekolah dari tingkat taman kanak-kanak sampai universitas. Beberapa universitas di Amerika Serikat telah membuka cabangnya di Qatar dengan dukungan Qatar Foundation. Di antaranya adalah Carnegie Mellon University, Georgetown University School of Foreign Service, Texas A&M University, Virginia Commonwealth University, dan Cornell University’s Weill Medical College.

Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani juga telah membentuk Dewan Pendidikan Qatar pada tahun 2002.

Hari kemerdekaan bagi warga Qatar adalah hari yang cukup berarti dalam kehidupan mereka. Sedikitnya 2.000 orang lebih berkumpul di Lapangan Corniche bersama Amir Qatar untuk memperingati HUT kemerdekaan. Mereka meneriakkan yel-yel kemerdekaan dan mengagung-agungkan Emir Qatar.

 Cintai pemimpin
Hampir di semua kendaraan yang lalu lalang memasang bendera Qatar dan gambar raja mereka. Masyarakat turun ke jalan dengan menekan klakson dan menghidupkan musik serta menari-nari di jalan. Acara puncak yang dinanti-nanti masyarakat adalah pesta kembang api terbesar yang diselenggarakan di Lapangan Cornich yang berada di samping Teluk Qatar.

Satu hal yang menarik bagi saya bahwa masyarakat Qatar setidaknya mencintai pemimpin mereka, mungkin karena Pemerintah Qatar menjamin kesejahteraan rakyatnya. Penduduk Qatar hidup dalam kemewahan, tidak ada demonstrasi atau aksi proter terhadap penguasa. Hal ini yang justru tidak terjadi pada rakyat Mesir, Tunisa, Libya, dan Suriah. Wallahu’alam.

* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke: redaksi@serambinews.com

Editor : hasyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya