Senin, 12 Desember 2011

Terima Kasih Pertamina

SEJAK Minggu (4/12/2011) Banda Aceh dan Aceh Besar mengalami krisis BBM (bensin dan solar). Krisis itu masih terasa hingga Rabu (7/12). Antrean panjang sepeda motor, becak dan mobil terlihat di semua SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagian pengendara sepeda motor bahkan mendorong kendaraan sambil berjalan kaki berkilo-kilo meter jaraknya. Beberapa bulan lalu, Banda Aceh juga mengalami krisis elpiji. Saat itu, warga tampak apoh-apah mencari elpiji dan jika didapatkan rela dibeli dengan harga mahal. Pertamina selaku penanggung jawab pengadaan BBM dan elpiji telah memberikan berbagai argumen yang memuaskan dirinya sendiri.

Berkurangnya peredaran elpiji dan bensin di Aceh adalah bagian dari niat baik Pertamina untuk menyehatkan warga Aceh. Dengan tidak dipasoknya BBM, maka warga Aceh harus berjalan kaki atau mendorong sepeda motor dan itu akan menimbulkan efek sehat karena telah berolah raga. Polusi udara juga akan berkurang dan ini sangat mendukung program Aceh Green sekaligus menyehatkan warga dengan udara bersih.

Sementara hilangnya elpiji adalah bagian lain dari strategi untuk membersihkan kebun-kebun warga dari ranting-ranting pepohonan. Dengan tidak adanya elpiji maka warga akan beralih memasak dengan kayu bakar, dan mereka pun akan mengumpulkan ranting-ranting pohon yang jatuh untuk kebutuhan kayu bakar. Jadi, lihatlah fenomena kelangkaan BBM dan elpiji dari sudut pandang positif. Untuk itu kepada Pertamina sepatutnya diucapkan terima kasih karena telah membantu mendorong terwujudnya masyarakat sehat. Terima kasih Pertamina!

Hasan Basri
Warga Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya