Rabu, 14 Desember 2011

Ikhlas Bersatu

Oleh Jarjani Usman

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara” (QS. Ali Imran: 103).

Kata orang bijak, menghargai apa yang telah mampu dimiliki lebih penting dari menghargai apa yang masih dalam angan-angan.  Bersikap seperti ini menuntun manusia menuju hidup bahagia.  Namun demikian, banyak hal penting yang dimiliki manusia yang seringkali tak terhargai sepantasnya.

Dalam suatu haditsnya, Rasulullah SAW menyebut bahwa manusia memiliki modal besar, yaitu persatuan.   Meskipun abstrak bentuknya, persatuan ini bisa dijadikan modal penting untuk meraih kemenangan dalam hidup ini.  Bukan hanya untuk tujuan yang baik, untuk tujuan yang jahat pun sangat mungkin dicapai dengan persatuan.  Kejahatan yang bersatu bahkan bisa mengalahkan kebaikan yang tak bersatu.    

Tetapi dalam kenyataan,  manusia di satu sisi sangat mendambakan persatuan; namun di sisi lain, tidak disertai dengan keikhlasan hati.  Meskipun kurang disadari, di celah inilah yang paling sering digunakan setan untuk menjalankan misinya.   Sebagaimana janjinya, “Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan mereka (manusia) semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka” (QS. Shad: 82-83).

Misi iblis ini ternyata tak jarang merasup dalam misi sebahagian manusia.  Sebagaimana terjadi dalam kenyataan, sebahagian orang lebih gemar memecah-belah yang bersatu, ketimbang mempersatukan yang terpecah.   

Editor : bakri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika agan dan aganwati mau titip komentar atau pesan dipersilahkan ya